REPUBLIKA.CO.ID,
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا لَا يَزَالُ دَائِمَ الِاقْتِبَالِ. ضَافِي السِّرْبَالِ جَدِيدًا عَلَى مَرِّ الْجَدِيدَيْنِ غَيْرَ بَالٍ. عَلَى أَنَّ حَمْدَهُ سُبْحَانَهُ وَشُكْرَهُ عَلَى نِعَمِهِ وَجَمِيلِ بَلَائِهِ مِنَّةً مِنْ مِنَنِهِ. وَآلَاءَ مِنْ آلَائِهِ. فَسُبْحَانَ مَنْ لَا غَايَةَ لِجُودِهِ وَنَعْمَائِهِ وَلَا حَدَّ لِجَلَالِهِ وَلَا حَصْرَ لِأَسْمَائِهِ. فَلَهُ الْحَمْدُ تَعَالَى عَلَى ذَلِكَ كُلِّهِ حَمْدًا لَا يَزَالُ يَتَجَدَّدُ وَيَتَوَالَى اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِي قَدْ أَقَامَ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ ، وَأَوْضَحَ بِهَدْيِهِ الطَّرِيقَةَ الْبَلْجَاءَ وَفَتَحَ بِهِ آذَانًا صُمًّا وَعُيُونًا عُمْيًا ، وَقُلُوبًا غُلَفًا، فَصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ صَلَاةً تُحِلُّهُ أَعْلَى مَنَازِلِ الزُّلْفَى. أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا عِبَادَ اللَّهِ ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَاعْبُدُوهُ حَتَّى كُنْتُمْ مَوْتَى.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Setelah memuji kepada Allah SWT, bersholawat kepada baginda nabi agung Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya, izinkan saya untuk berwasiat kepada hadirin semua, khususnya pada diri saya sendiri. Marilah kita selalu meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Yakni mengerjakan apa yang diperintahkan, serta menjauhi apa yang dilarang, kapan pun dan dimana pun, dalam keadaan bagaimana pun, senang maupun susah, gembira ataupun sedih.
Karena dengan kita bertakwa, Allah SWT pasti akan menjamin kehidupan kita baik di dunia maupun di akhirat, juga memberikan jalan keluar atas setiap masalah yang kita hadapi.
Mari bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan senantiasa menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya. Tidak lupa mari senantiasa meningkatkan rasa mahabbah kita kepada manusia terbaik pilihan-Nya, nabi Muhammad SAW yang telah mengeluarkan umat manusia dan gelapnya kekufuran menuju cahaya keimanan.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Banyak peristiwa-peristiwa besar saat kelahiran Rasulullah SAW. Di antaranya yang terjadi di Persia (Iran). Api yang menjadi simbol sesembahan pemeluk agama Majusi pada malam kelahiran Nabi Muhammad SAW padam seketika. Tidak dapat menyala meskipun kaum Majusi berusaha untuk menyalakannya kembali, padahal 1.000 tahun sudah api sesembahan mereka tidak pernah mati.
Dan sebuah danau yang tidak pernah surut airnya tiba-tiba kering atau kejadian di kerajaan Qishra yang tiba-tiba tergoncang dahsyat hingga porak poranda. Semua fenomena yang menimpa kerajaan Persia di malam itu menunjukkan keagungan baginda nabi Muhammad SAW. Tanpa harus mendatangi negeri itu, beliau mampu memperingatkan penghuninya agar menyudahi kemusyikan mereka.