Jumat 29 Sep 2023 14:24 WIB

Lima Cara Hemat Belanja Online Setelah Gajian

Konsumen bisa membandingkan jenis produk dan membaca ulasan pembeli.

Ustadz Oni Sahroni saat mengisi sesi kajian fiqih muamalah dalam acara Republika Ramadhan Festival di Plaza Al-Fatah Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/4/2023). Pada hari pertama, rangkaian Republika Ramadhan Festival menggelar acara kajian fiqih muamalah bertemakan Serba Serbi Belanja Online yang membahas tentang hukum islam terkait belanja online. Selain itu, Acara tersebut menghadirkan serangkaian kegiatan seperti bazar buku, kajian keislaman, santunan hingga hiburan tersebut berlangsung hingga Sabtu (15/4/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ustadz Oni Sahroni saat mengisi sesi kajian fiqih muamalah dalam acara Republika Ramadhan Festival di Plaza Al-Fatah Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/4/2023). Pada hari pertama, rangkaian Republika Ramadhan Festival menggelar acara kajian fiqih muamalah bertemakan Serba Serbi Belanja Online yang membahas tentang hukum islam terkait belanja online. Selain itu, Acara tersebut menghadirkan serangkaian kegiatan seperti bazar buku, kajian keislaman, santunan hingga hiburan tersebut berlangsung hingga Sabtu (15/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform niaga online Tokopedia menilai setidaknya ada lima cara hemat yang bisa diterapkan ketika belanja online setelah menerima gaji.

"Tokopedia terus berupaya menyediakan berbagai kampanye dan fitur yang sesuai untuk membuat pengalaman belanja online masyarakat makin menarik dan efisien, termasuk saat momen gajian,” kata Kepala Divisi Corporate Affairs Tokopedia Rizky Juanita Azuz dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Baca Juga

 

1. Teliti sebelum membeli

Prinsip teliti sebelum membeli penting diterapkan ketika belanja online karena melalui platform digital, konsumen bisa membandingkan jenis produk dan membaca ulasan pembeli.

Membandingkan harga produk bersifat penting supaya konsumen bisa mendapatkan harga yang paling sesuai kemampuan.

Selain membandingkan harga, Rizky menilai mencari tahu lokasi toko juga bisa membantu konsumen berhemat karena berkaitan dengan ongkos kirim.

 

2. Mengatur jadwal belanja

Belanja online menawarkan kemudahan berupa barang diantar sampai ke rumah, bahkan dengan layanan tertentu bisa dalam hitungan jam.

Oleh karena itu, mengatur jadwal belanja online juga tidak kalah penting supaya stok produk tidak menumpuk di rumah.

 

3. Catat tanggal promo

Jeli mengamati tanggal dan jam promo bisa membuat belanja online kebutuhan sehari-hari semakin hemat dan efisien. Platform belanja online menyediakan fitur notifikasi untuk mengingatkan promo yang diincar.

 

4. Paket langganan

Konsumen bisa membayar paket berlangganan supaya belanja online hemat, misalnya untuk ongkos kirim dan waktu pengiriman yang lebih cepat dibandingkan pengiriman reguler.

Selain paket langganan, penjual juga seringkali menawarkan paket belanja sehingga konsumen bisa mendapatkan lebih banyak produk dengan harga lebih hemat.

 

5. Proteksi produk

Asuransi atau proteksi produk bisa memberikan perlindungan barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu. Konsumen yang memakai proteksi produk bisa mendapatkan ganti rugi, misalnya dalam pembelian tiket perjalanan, ketika mengalami bagasi hilang atau rusak.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement