Jumat 29 Sep 2023 17:05 WIB

Kabut Asap Karhutla, RSUD Abdul Manaf Jambi Sediakan Ruang Bernafas

Ruangan bernafas tersebut gratis untuk masyarakat.

Nelayan menyusuri Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa (15/10/2019).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Nelayan menyusuri Sungai Batanghari yang diselimuti kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Jambi, Selasa (15/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Manaf Kota Jambi menyiapkan ruangan khusus untuk bernafas dengan fasilitas oksigen lengkap secara gratis. Jambi saat ini kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Ruangan bernafas tersebut berisi beberapa tabung oksigen bagi masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan akibat kabut asap,” kata Kabid Pelayanan Medik RSUD Abdul Manaf Kota Jambi Yulinda Fetri Tura, Jumat (29/9/2023).

Baca Juga

Pemerintah Kota Jambi sudah menyarankan rumah sakit lainnya untuk menyediakan ruang bernafas yang berisi oksigen. Masyarakat yang punya penyakit asma atau penyakit paru-paru lainnya dan sulit bernafas bisa menggunakan ruangan bernafas itu.

Menurut Yulinda, ruangan itu sebelumnya juga sudah pernah disiapkan ketika menghadapi kabut asap beberapa tahun lalu. Ruangan disiapkan di lantai empat, satu ruangan dengan 15 tabung oksigen.

Layanan ruangan bernafas ini gratis . Masyarakat yang membutuhkan karena kesulitan bernafas dipersilakan datang, terlebih jika kabut asap semakin tebal dan sejauh ini belum ada yang memanfaatkannya.

“Masyarakat bisa menggunakan ruangan bernafas ini, tetapi sebaiknya gunakanlah masker karena lebih baik mencegah daripada mengobati,” katanya.

Masyarakat juga diimbau menggunakan masker dan perbanyak minum air putih serta mengonsumsi makanan bergizi dan berimbang, mengantisipasi penyakit ISPA akibat udara yang tidak sehat karena karhutla. Yulinda juga mengatakan meski belum merinci jumlah kasus ISPA di bulan ini, namun dirinya mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi penyakit ISPA.

“Bernafas pun mulai terasa terganggu. Untuk itu kami mengimbau masyarakat gunakan masker jika keluar rumah, jangan menunggu sakit baru dipakai," katanya.

Bagi masyarakat yang sudah mengeluh batuk atau gangguan kesehatan lainnya, segera periksa kesehatan di pelayanan kesehatan, baik puskesmas atau rumah sakit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement