REPUBLIKA.CO.ID, HUANGZHOU -- Timnas bola basket putri dua kali berhadapan dengan China pada ajang Asian Games tahun 2018 dan 2022, namun pertandingan yang kedua di Hangzhou China menunjukkan peningkatan permainan basket putri Indonesia.
"Asian Games Jakarta 2018 Indonesia 37-141 China, margin 104 poin. Asian Games Hangzhou 2022 Indonesia 52-101 China, margin 49 poin. Sudah cukup jelas," kata Penanggungjawab Timnas Bola Basket Putri Christoper Tanuwidjaja seperti dilansir dari Antara, Jumat (29/9/2023).
Indonesia melakoni gim kedua fase Grup A melawan China dengan kekalahan 52-101. Namun menurut Christoper, permainan basket putri Indonesia meningkat dengan memberikan perlawanan pada China.
Memang Indonesia tertinggal jauh sejak kuarter pertama dengan hanya mencetak 6 poin, namun di kuarter dua, tiga, dan empat, timnas Putri memberikan perlawanan dengan mencetak poin yang terus meningkat.
Perlu diketahui bahwa Tim Basket Putri China merupakan tim peringkat dua dunia setelah Amerika Serikat. Bahkan, pada skuad China kali ini terdapat tiga pemain Women NBA (WNBA), yaitu Li Meng dari Washington Mystics, Li Yue Ru dari tim Chicago Sky, dan Han Xu asal klub New York Liberty. Adapun Indonesia tak memiliki satu pun pemain yang aktif menggembleng kemampuan dan mental di kompetisi reguler karena Liga Putri Indonesia sendiri juga tak kunjung digelar sejak vakum beberapa tahun lalu.
Bisa dibilang, tim China pada Asian Games 2022 Hangzhou lebih kuat dibandingkan Asian Games 2018 Jakarta karena pada saat itu belum ada pemain WNBA. Christoper menyebut dirinya bangga dengan permainan timnas Basket Putri saat melawan China.
"Saya bangga atas permainan kita malam ini. Fokus lagi untuk next game melawan Mongolia," katanya.
Dia menekankan agar Indonesia harus memetik kemenangan pada laga yang digelar pada Ahad (1/10/2023) agar memiliki peluang melaju ke babak delapan besar lewat jalur tim peringkat tiga terbaik.