Sabtu 30 Sep 2023 09:59 WIB

OKI Kutuk Bom Bunuh Diri Saat Perayaan Maulid Nabi di Pakistan

Sedikitnya 52 orang meninggal dunia akibat serangan yang diduga bom bunuh diri ini.

Rep: Mabruroh/ Red: Qommarria Rostanti
Suasana di Pakistan seusai terjadi ledakan bom bunuh diri ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. OKI mengecam tindakan teroris tersebut dan menyampaikan duka untuk para korban.
Foto: EPA-EFE/JAMAL TARAQAI
Suasana di Pakistan seusai terjadi ledakan bom bunuh diri ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. OKI mengecam tindakan teroris tersebut dan menyampaikan duka untuk para korban.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Jumat (29/9/2023), mengutuk keras ledakan teroris yang menewaskan puluhan orang di Pakistan. Ledakan yang diduga bom bunuh diri itu dilakukan di tengah orang-orang berkumpul merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha "mengekspresikan kecaman terkuatnya atas tindakan keji ini dan menyampaikan belasungkawa terdalamnya" kepada rakyat dan pemerintah Pakistan. Sekretaris Jenderal OIC menekankan posisi prinsip kelompok pan-Muslim untuk berdiri "melawan semua bentuk dan manifestasi terorisme dan menyatakan dukungan penuh untuk upaya Pakistan melawan terorisme".

Baca Juga

Dilansir Anadolu Agency, Sabtu (30/9/2023), ledakan menargetkan dua masjid ketika jamaah berkumpul untuk merayakan ulang tahun Nabi Muhammad Islam di provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa. Polisi mengatakan setidaknya 32 orang, termasuk salah satu petugas mereka, tewas.

Surat kabar lokal Dawn mengutip petugas kesehatan distrik Abdul Rasheed Shahi yang mengatakan sebanyak 52 orang kehilangan nyawa mereka. Bahkan angka kematian ini bisa bertambah karena banyak korban ledakan yang dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement