REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemkot Depok mengaku telah memberi pendampingan kepada keluarga MDF (12 tahun) yang merupakan korban pencabulan NN (70 tahun) hingga akhirnya meninggal dunia. Pendampingan diklaim telah dilakukan mulai dari proses pelaporan ke Polsek, Polres hingga proses autopsi di RS Polri.
"Pendampingan dilakukan dari psikologis dan hukum, sejak kejadian Rabu. Kami langsung melakukan pendampingan," jelas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok, Nessi Annisa Handari dikutip dari situs informasi Pemkot Depok, Sabtu (30/9/2023).
Menurutnya, kunjungan ke keluarga DP3AP2KB dan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) korban telah dilakukan. Pihaknya juga membawa psikolog klinis dewasa untuk pendampingan terhadap keluarga maupun orang tua korban.
"Kami tadi juga sudah berkoordinasi dengan unit PPA Polres Depok serta mendampingi keluarga korban di polres. Sekaligus sambil terus menggali informasi agar korban lainnya bisa speak up," katanya.
Selain mendampingi keluarga MD, Pemkot juga melakukan pendampingan kepada korban-korban lain dari kasus ini. "Saat ini kami juga tengah melakukan pendekatan kepada korban lainnya," tambahnya.
Nessi menyebut, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan camat serta lurah untuk berkomitmen dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan. Serta melalukan koordinasi secepat mungkin untuk bersama-sama membantu para korban.
"Tim hukum dari kita juga terus mendampingi para korban untuk nantinya membuat laporan di kepolisian," ujarnya.
Sebelumnya, seorang bocah asal Tapos, Kota Depok, MDF (12 tahun) meninggal dunia pada Rabu (27/9/2023) malam, diduga setelah mengalami pelecehan seksual. Buah zakar korban diremas oleh NN alias engkong yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Depok.