REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penerbangan yang berbasis di Prancis, Euro Airship, meluncurkan proyek terobosan baru yang memungkinkan penerbangan jarak jauh tanpa emisi. Dinamai Solar Airship One, pesawat berbentuk seperti balon udara ini dianggap sebagai langkah revolusioner menuju penerbangan yang berkelanjutan.
Direncanakan untuk bisa terbang pada 2026, Solar Airship One mampu terbang non-stop mengelilingi dunia dengan jarak tempuh lebih dari 40 ribu kilometer. Waktu yang dibutuhkan untuk penerbangan tersebut yaitu 20 hari.
Pesawat sepanjang 151 meter ini dilapisi film surya sebesar 4.800 persen. Pada siang hari, panel surya yang melapisi permukaan pesawat akan menjalankan sistem propulsi listrik pesawat, sekaligus menyimpan kelebihannya dalam sel bahan bakar yang menghasilkan hidrogen melalui elektrolisis.
Lalu pada malam hari, hidrogen akan mengalir melalui sel bahan bakar, menyediakan tenaga untuk menjalankan pesawat. Melalui teknologi ini, bahan bakar fosil tidak dibutuhkan lagi untuk menerbangkan pesawat.
Pesawat ini akan dikemudikan oleh tim ahli yang terdiri dari tiga orang. Mereka adalah mantan astronot Prancis bernama Michel Tognini; pilot sekaligus penyintas kecelakaan pesawat Dorine Bourneton; serta pilot pesawat tenaga surya antarbenua pertama, Bertrand Piccard.
Dengan menggunakan kalkulator, tampaknya tim Euro Airship mengharapkan kecepatan rata-rata lebih dari 83 km/jam. Jadi, kurang dari sepersepuluh kecepatan rata-rata pesawat terbang berbahan bakar fosil. Namun, pesawat ini memiliki beberapa keunggulan utama seperti bisa berhenti dan lepas landas di manapun tanpa memerlukan landasan pacu.
Dilansir dari New Atlas, Sabtu (30/9/2023), energi yang akan digunakan Solar Airship One dapat diperbarui, meskipun ada satu komponen utama yang tidak dapat diperbarui. Strukturnya yang kaku diisi dengan 15 selubung terpisah yang berisi 50 ribu meter kubik helium. Helium adalah satu-satunya elemen di Bumi yang sama sekali tidak dapat diganti, karena ketika ia lepas ke udara, ia akan naik ke atmosfer dan melesat ke angkasa.
Tim Euro Airship bersiap-siap untuk melakukan perjalanan mengelilingi bumi tanpa karbon pada tahun 2026, dengan tetap berada di dekat khatulistiwa dan pada ketinggian sekitar 6.000 meter (19.700 kaki).