REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam atau BKSDA Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan, video orang utan atau mawas yang beredar viral di media sosial (Medos), yang disebutkan di daerah pertambangan di Kabupaten Konawe adalah hoaks dan bukan di daerah Provinsi Sultra. Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Sultra Prihantoro mengatakan, pihaknya memastikan informasi yang beredar luas di Medsos, yang menyebutkan video orang utan itu di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra tersebut tidak benar alias hoaks.
“Hoaks itu, bukan video di Routa itu,” kata Prihantoro, Sabtu (30/9/2023).
Meski begitu, lanjut Prinatoro, pihaknya belum bisa memastikan lokasi tepat video orang utan tersebut. Akan tetapi, menurut dugaan BKSDA Sultra, video itu diduga di kawasan wilayah Kalimantan. Sebab, di wilayah Provinsi Sultra bukanlah habitat dari kera besar tersebut.
“Setahu saya orang utan itu habitatnya di Kalimantan dan Sumatra. Di Sulawesi tidak ada orang utan,” ujarnya.
Diketahui, sebuah video berdurasi dua menit tujuh detik viral di berbagai media sosial lantaran memperlihatkan satu ekor orang utan yang berjalan di samping para pekerja tambang. Dalam video tersebut juga memperlihatkan beberapa orang yang merupakan pekerja tambang langsung mengabadikan hal tersebut menggunakan handphone mereka. Sementara orang utan tersebut tetap berjalan dan terlihat tidak mengganggu para pekerja yang berada di dekatnya.
Bahkan, dalam video juga memperlihatkan beberapa orang di sekitar orang utan itu melemparkan makanan ke arahnya dan kera besar tersebut nampak kebingungan dan terus berjalan untuk menjauh dari para pekerja pertambangan itu. Video tersebut viral dengan tulisan yang menyebutkan bahwa tempat kejadian perkara (TKP) video tersebut di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra. Hingga kini, belum diketahui pasti lokasi di dalam video orang utan itu berada di mana dan video tersebut beredar viral di berbagai media sosial.