Sabtu 30 Sep 2023 23:26 WIB

BMKG Deteksi 69 Titik Panas di Kaltim, Masyarakat Diminta Saling Jaga dan Waspada

Warga diminta tak lakukan pembakaran saat mengelola lahan agar tak terjadi kebakaran.

Red: Qommarria Rostanti
Titik api (ilustrasi). BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi 69 titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Foto: FB Anggoro/ANTARA
Titik api (ilustrasi). BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi 69 titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi 69 titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Para pihak terkait diharapkan melakukan mitigasi dan masyarakat diajak saling menjaga agar tidak terjadi penambahan titik panas.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan BMKG Stasiun Balikpapan, Diyan Novrida, mengatakan sebanyak 69 titik panas tersebut terpantau Sabtu (30/9/2023) ini mulai pukul 01.00 hingga 17.00 Wita.

Baca Juga

Ia menjelaskan titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi, dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya. Untuk itu, ia mengajak semua lapisan masyarakat saling menjaga dan waspada, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan agar tidak terjadi kebakaran, terutama karhutla.

Sebanyak 69 titik panas ini tersebar di enam kabupaten di Kaltim dan telah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Enam kabupaten yang terdeteksi 69 titik panas ini adalah Kabupaten Paser terdapat 28 titik, Penajam Paser Utara 3, Kutai Barat 6, Kutai Timur 11, Kutai Kartanegara 20, dan Kabupaten Berau terdeteksi 1 titik panas.