Ahad 01 Oct 2023 04:35 WIB

Menag Tegaskan Peran Penting Keluarga Bangun Peradaban

Menag jelaskan keluarga merupakan unsur kecil yang bangun peradaban.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas.
Foto: republika
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Quomas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan peran penting keluarga sebagai unsur terkecil masyarakat dalam upaya membangun sebuah peradaban.

Menag menyampaikan hal itu saat menghadiri peluncuran Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Bandung, Jumat, demikian keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu malam.

Baca Juga

"Jika ingin mengubah peradaban, mustahil jika tidak dimulai dari keluarga," kata Yaqut, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Nasional GKMNU.

Menurut Menag keberadaan GKMNU mengubah cara berorganisasi NU, yakni dengan melibatkan warga hingga akar rumput, termasuk keluarga.

"Jadi, pengurus harus mengurus warganya, bukan menjadi urusan warganya," ujarnya.

Menag berharap GKMNU menjadi sebuah gerakan yang mendatangkan banyak manfaat, tidak hanya bagi organisasi, tetapi juga kepada warga NU baik secara ekonomi maupun politik.

 

Oleh karena itu, Yaqut meminta komitmen sekira 12 ribu hadirin untuk bergerak bersama di lapangan memberi makna kehadiran jamaah NU di tengah masyarakat di semua bidang.

 

"Kita harus lebih bermakna. Kita harus bekerja untuk jamaah dan jam'iyah kita. Sanggup, ya?" katanya.

 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menjelaskan GKMNU sebagai gerakan yang sudah dilakukan oleh para ulama. Hanya saja, gerakan kali ini sebagai amalan organisasi, bukan lagi pribadi.

 

"Ini kita lakukan sebagai amalan organisasi yang dulu dilakukan secara pribadi. Mari kita bawa organisasi ini menjadi ke arah pengasuhan, pengayoman, dan pendampingan masyarakat," ujar Yahya.

 

Turut hadir dalam acara tersebut yakni Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Kapolda Jawa Barat Akhmad Wiyagus, Rois Syuriah PWNU Jawa Barat KH Abun Bunyamin, Rois Tanfidziyah PWNU Juhadi Muhammad, serta seluruh pengurus dan warga Nahdlatul Ulama se-Jawa Barat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement