Ahad 01 Oct 2023 15:29 WIB

Erick Thohir: Indonesia Butuh Lebih Banyak Bank Umum Syariah

Erick meminta lebih banyak unit usaha syariah yang memisahkan diri

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode bakti 2023-2025 Erick Thohir  saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional VI, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tahun 2023 di Jakarta, Ahad (1/10/2023).
Foto: Republika/Dian Fath Risalah
Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode bakti 2023-2025 Erick Thohir saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional VI, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tahun 2023 di Jakarta, Ahad (1/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penguatan ekonomi dan keuangan syariah terus dilakukan Indonesia untuk menjadi pemain utama di sektor ekonomi berbasis syariah. Kontribusi sektor ekonomi syariah meningkat, meskipum belum maksimal.

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode bakti 2023-2025 Erick Thohir optimitis target perbankan syariah tumbuh hingga 25 persen dapat tercapai. Tentunya, untuk mewujudkan mimpi tersebut perlu didukung dengan memperbanyak jumlah bank syariah di Indonesia.

"Mungkin (mencapai target 25 persen) makanya kita dorong dulu itu kebijakan bank internasipmnal kalau bisa untuk memisahkan unit usaha syariah (UUS) dan bank konvensionalnya. Sehingga tidak banyak sayap. Kalau dipisahkan kan akan banyak bank syariah jadinya kan ada persaingan lebih terbuka. Ini yang kita dorong," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Ahad (1/10/2023).

Erick pun mendorong agar lebih banyak lagi unit usaha syariah (UUS) memisahkan diri dari bank induknya dan segera membentuk bank umum syariah (BUS). Langkah ini, menurutnya perlu dilakukan agar perbankan syariah tidak hanya dimonopoli oleh Bank Syariah Indonesia (BSI).