REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Kebakaran yang terjadi di TPA Kopi Luhur, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, berdampak terhadap warga sekitar. Asap tebal akibat kebakaran masuk ke lingkungan permukiman di wilayah Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, sehingga mengganggu warga.

Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati menyampaikan permohonan maaf kepada warga terdampak asap kebakaran di Kelurahan Argasunya, khususnya warga RW 08. “Saya mohon maaf kepada masyarakat,” ujar dia.

Pada September beberapa kali terjadi kebakaran di TPA Kopi Luhur. Eti mengatakan, cuaca panas memperburuk kondisi kebakaran di TPA Kopi Luhur. “Dengan cuaca yang begitu panas, mungkin gas metana yang terkandung dari tumpukan sampah untuk kesekian kalinya mengeluarkan asap tebal (akibat terbakar),” kata dia.

Eti mengakui asap tebal kebakaran di TPA Kopi Luhur itu menyebabkan sejumlah warga mengalami gangguan pernapasan, seperti sesak dan batuk. Upaya penanganan disebut sudah dilakukan terhadap warga yang terdampak asap kebakaran.

“Di RW 08 ada 160 KK (kepala keluarga). Yang dikeluhkan sesak napas, batuk-batuk. Tapi, hari ini, alhamdulillah. sudah membaik. Mudah-mudahan asap tidak keluar lagi,” kata Eti, Sabtu (30/9/2023).

Pada Sabtu itu Eti menyalurkan bantuan pangan dari Pemkot Cirebon kepada warga terdampak asap kebakaran. Bantuannya berupa, antara lain ikan kemasan kaleng, susu, dan mi instan. Selain itu, Eti bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon membagikan masker dan sabun pencuci tangan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika