Ahad 01 Oct 2023 23:19 WIB

Polusi Udara Meningkat, Dokter Sarankan Pilih Sunscreen Minimal SPF 30

Penggunaan sunscreen minimal SPF 30+ setiap 2 jam akan bekerja secara maksimal.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Lida Puspaningtyas
Gunakan tabir surya sebagai perlindungan kulit dari efek buruk sinar matahari.
Foto: Picryl
Gunakan tabir surya sebagai perlindungan kulit dari efek buruk sinar matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polusi udara di Indonesia saat ini sedang meningkat. Bahkan sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. 

Untuk menjaga dari paparan polisi udara juga sinar matahari yang sangat terik, ada sejumlah tips perlindungan kulit dari dokter spesialis kulit berikut ini.

Baca Juga

Vice President Research and Development PT Paragon Technology and Innovation, dr Sari Chairunnisa, SpKK mengatakan kulit kita terpapar bukan hanya dari UV screen tapi juga dari radikal bebas seperti asap. Semua itu ada efeknya ke kulit. 

Apalagi menurutnya polusi satu atau dua bulan belakangan, paparannya meningkat. Oleh karena itu, harus menggunakan skin care tepat terlindungi maksimal.

"Sinar UV jangka pendek sunburn, sedangkan efek jangka panjang bisa membuat penuaan, kolagen berpengaruh, skin barrier berpengaruh," ujarnya dalam acara Press Conference: " SkinboostTM DNA - Launch of Wardah Future Generation Sunscreen, Rabu (27/9/2023).

Menurutnya, penggunaan sunscreen pemakaian harus cukup. Saat polusi di Indonesia meningkat, tidak terlalu mengubah cara penggunaan sun screen, yaitu pilih minimal SPF 30. SPF 30 mencegah 97 persen sinar UVB mencapai kulit. 

Matahari adalah sumber vitamin D terpenting dan baik untuk tubuh, namun juga perlu berhati-hati saat kulit terkena paparan secara langsung dalam jangka waktu lama. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini memberikan informasi tentang indeks sinar UV yang menerpa Indonesia beberapa hari terakhir.

Ternyata, banyak wilayah Indonesia yang ditaksir ‘terpanggang; sinar UV ekstrem (ungu) terutama di siang hari, antara jam 10 pagi hingga 4 sore

Namun di sisi lain, rutinitas padat di luar rumah dengan berbagai aktivitas yang terpapar sinar matahari tentu tidak dapat dihindari. Penggunaan sunscreen minimal SPF 30+ setiap 2 jam akan bekerja secara maksimal agar rangkaian skincare yang digunakan dapat efektif memberikan manfaat efektif. 

Sunscreen adalah kunci utama dari penggunaan rangkaian skincare untuk proteksi agar tidak terjadi kerusakan kulit (kulit terbakar, kusam, peradangan jerawat, penuaan dini, bahkan kanker kulit) karena kerusakan kulit sudah mencapai level DNA kulit.

Selain itu, dr Sari menyarankan untuk memilih sunscreen dengan anti polusi dan lainnya. Jangan lupa pilih produk yang sudah mengantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan produk pada toko resmi.

 

UV Shield sunscreen serum 

Kesadaran konsumen bahwa sunscreen berfungsi untuk mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari sudah cukup tinggi. Namun pemilihan dan penggunaan sunscreen dengan tepat sesuai tipe kulit juga perlu untuk mendapatkan hasil yang maksimal tanpa white cast. 

Oleh karena itu, bertepatan dengan diselenggarakannya Beauty Science Fest (BSF) 2023, Wardah meluncurkan Wardah UV Shield Airy Smooth Sunscreen Serum dengan inovasi SkinBoost DNATM #DefendSkinBarrierHinggaLevelDNA. Produk sunscreen dengan perlindungan tinggi terhadap sinar UV sampai level DNA ini merupakan hasil riset dan pengembangan oleh global expert dan DNA scientist. 

Sebagai bagian dari daily skincare routine, penggunaan sunscreen secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan efektif mencegah kerusakan DNA. 

“Polusi yang semakin memburuk dan sinar matahari dengan level indeks UV yang terus meningkat mengakibatkan paparannya dapat merusak lapisan kulit terdalam (epidermis) hingga level DNA," ujar dr Sari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement