Senin 02 Oct 2023 07:08 WIB

Video iPhone 15 Dijual di Emperan Jalan Viral di Medsos, Diduga Terjadi di Cina

Video penjualan iPhone 15 di emperan jalan ini mendapat beragam komentar warganet.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Tangkapan layar video di medsos yang diduga terjadi di Cina. Dalam video itu terlihat banyak orang yang menjajakan iPhone 15 di emperan jalan.
Foto: Dok Tiktok/@javedhumayun
Tangkapan layar video di medsos yang diduga terjadi di Cina. Dalam video itu terlihat banyak orang yang menjajakan iPhone 15 di emperan jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di media sosial, beredar video viral yang diduga menampilkan penjualan iPhone 15 di pinggir atau emperan jalan atau trotoar di Cina. Sejumlah orang terlihat menjajakan iPhone model baru ini dalam video yang menjadi viral di Tiktok, diunggah oleh akun @javedhumayun yang telah ditonton oleh 2,1 juta orang.

"Visit China,” tulis @javedhumayun dalam caption-nya pada 23 September lalu.

Baca Juga

Dalam video tersebut, beberapa orang duduk di pinggir jalan dengan kotak-kotak iPhone terbaru dan tas kertas Apple Store. Unggahan ini mendapat beragam komentar dari warganet.

Komentar salah satu pengguna, akun Nat, mengatakan bahwa penjualan tersebut dilakukan di luar toko iBox untuk menghindari antrean. “Itu mereka jualan di luar store iBox, biar nggak antre dengan harga yang sudah di-up. Sama kayak di kita yang jual bensin di pintu masuk SPBU,” tulis akun Nat.

Warganet lain menambahkan bahwa ini adalah tindakan calo. “Itu bukan mau dikembalikan, tapi itu calo, orang luar hanya datang beli iPhone yang titanium, sedangkan titanium sudah habis diborong oleh calo di toko,” tulis akun Sinaha bo***.

Nunggu yang dagang begitu di Jatinegara sama di Bekasi deh,” tulis akun Mbak Lan***.

Dilansir laman SCMP pada akhir pekan lalu, iPhone 15 mendapat antusiasme tinggi oleh konsumen di Cina. Dalam waktu 10 menit setelah dimulainya preorder iPhone 15, situs web resmi Apple di Cina mengalami gangguan akibat tingginya permintaan. Preorder juga sangat padat di toko-toko Apple di platform e-commerce, seperti Tmall milik Alibaba dan JD.com.

Ponsel iPhone 15 Pro dan Pro Max pertama yang tersedia untuk preorder di Apple Store di Tmall habis dalam waktu kurang dari satu menit, setelah pesanan mulai diambil. Pelanggan JD.com telah melakukan pemesanan lebih dari tiga juta unit di toko Apple pada platform tersebut untuk keempat model iPhone 15.

Seri iPhone 15 menjadi pilihan teratas di JD.com di antara ponsel dengan harga antara 4.000 dan 6.000 yuan (sekitar Rp 8,4 juta dan Rp 12,7 juta), diikuti oleh iPhone 14 dan iPhone 13. Pelanggan juga mengalami kegilaan pembelian di platform layanan on-demand seperti Meituan dan Ele.me, yang bekerja sama dengan ribuan pengecer produk resmi Apple.

Meituan dan Ele.me menawarkan layanan yang menarik bagi pelanggan. Meituan, yang memiliki lebih dari 5.000 pengecer produk resmi Apple yang tersebar di seluruh Tiongkok sebagai mitra, berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa selama sesi prapenjualan pada Jumat lalu. Dalam waktu 30 menit pertama bisnisnya, Meituan berhasil menjual iPhone 15 senilai 200 juta yuan (sekitar Rp 424,7 miliar). Hal ini menunjukkan tingginya minat konsumen untuk produk terbaru dari Apple.

Di sisi lain, Ele.me yang dimiliki oleh Alibaba juga tidak kalah bersaing. Mereka telah bermitra dengan lebih dari 3.000 pengecer Apple dan menawarkan janji untuk mengirimkan iPhone baru kepada pelanggan dalam waktu 30 menit setelah produk tersebut dapat dikirimkan secara resmi pada 22 September.

Antusiasme ini terjadi meskipun Apple menghadapi larangan sebagian penggunaan oleh pemerintah Cina di beberapa lembaga pemerintah. Pada saat yang sama, minat terhadap model Pro Max kelas atas sangat tinggi, sementara permintaan untuk dua model iPhone 15 standar setara dengan tahun sebelumnya. Apple dijadwalkan akan membuka gerai kedelapannya di Shanghai pada awal 2024, yang menunjukkan komitmen terus berkembangnya bisnis mereka di Cina dengan peningkatan permintaan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement