Senin 02 Oct 2023 08:21 WIB

Pakistan Berencana Digitalisasi Operasional Haji Tahun Depan

Setiap jamaah haji Pakistan akan dapat memberikan masukan secara digital.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji asal Pakistan tiba di Bandara AMA, Selasa (17/7). Kebanyakan jamaah pria Pakistan maupun dari Asia Selatan lainnya datang ke Tanah Suci mengenakan shalwar kamiz, baju tradisional mereka.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji asal Pakistan tiba di Bandara AMA, Selasa (17/7). Kebanyakan jamaah pria Pakistan maupun dari Asia Selatan lainnya datang ke Tanah Suci mengenakan shalwar kamiz, baju tradisional mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Otoritas Pakistan terus berbenah untuk persiapan pelaksanaan haji 1445 H/2024 M. Kementerian Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Pakistan berjanji kepada Kementerian Agama akan membantu mereka mendigitalisasi operasional haji tahun depan.

Keputusan itu diambil dan disampaikan pada pertemuan komite khusus, yang dibentuk berdasarkan arahan Perdana Menteri Sementara Anwaar-ul-Haq Kakar awal bulan ini.

Baca Juga

Rapat tersebut dipimpin oleh Pejabat Sementara Menteri IT & Telekomunikasi Umar Saif, yang dihadiri oleh Wakil Ketua Menteri Agama Aneeq Ahmed pada sesi tersebut. Rombongan tersebut diberi pengarahan oleh petugas tentang sistem yang digunakan dalam operasional haji.

“Sesuai arahan perdana menteri, aplikasi ponsel pintar dan portal web akan dikembangkan. Di sisi lain, seluruh Operasi Haji akan didigitalkan untuk mendapatkan tinjauan independen dari Hujjaj, dengan analogi platform terkemuka yang menangani perumahan dan perhotelan,” ujar Umar Saif dalam siaran persnya, dikutip di The News, Senin (2/10/2023).

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan dengan hadirnya sistem ini, setiap jamaah haji Pakistan akan dapat memberikan masukan secara digital mengenai operasional dan fasilitas haji yang berlangsung. Menteri Informasi juga mengarahkan Dewan Teknologi Informasi Nasional (NITB) untuk segera memperbarui sistem penyelenggaraan haji yang ada, hingga selesainya proses digitalisasi dan menghilangkan kekurangan-kekurangan yang ada.

Selain itu, Umar Saif juga mengarahkan CEO NITB untuk mengerahkan tim ahli di Kementerian Agama, untuk memantau sistem tersebut. Secara terpisah, Duta Besar China Jiang Zaidong juga mengunjungi Dr Saif di kantornya. Dalam kesempatan tersebut, keduanya membahas cara-cara di mana perusahaan IT dan startup Pakistan dapat memasuki pasar China.

Kedua pemimpin tersebut membahas bagaimana Pakistan dapat memperoleh manfaat dari teknologi China. Di sisi lain, dibahas upaya untuk membantu Pakistan bergerak maju dalam bidang kendaraan listrik dan baterai, manufaktur chip dan infrastruktur telekomunikasi yang sedang berkembang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement