REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 35 siswa SDN 3 Jati, Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengalami gejala keracunan makanan diduga setelah mengonsumsi jajanan cimin. Mayoritas korban dikabarkan sudah sembuh setelah menjalani perawatan.
Kepala Puskesmas Saguling, Burhan, mengatakan, dari 35 siswa yang mengalami gejala keracunan makanan, satu orang meninggal dunia. Menurut dia, korban meninggal dunia ini diketahui memiliki riwayat penyakit talasemia.
Sementara kondisi 34 korban lainnya dilaporkan sudah banyak yang sembuh. Menurut Burhan, 23 orang sudah sembuh setelah menjalani perawatan. “Rawat jalan 11 orang,” ujar dia, saat dihubungi, Senin (2/10/2023).
Untuk memastikan penyebab gejala yang dialami puluhan siswa tersebut, sampel jajanan cimin sudah diambil dan dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Sampel yang diambil, antara lain terigu, bahan cabai kering, bumbu penyedap, bumbu bawang, cimin siap goreng, serta bahan baku cimin berupa tepung tapioka.
Burhan mengatakan, hasil uji laboratorium sampel jajanan cimin ini belum keluar. “Hasilnya keluar antara lima hingga sepuluh hari,” katanya.