REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Lahan dan hutan yang terbakar di kawasan Gunung Kawi, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur (Jatim), telah mencapai 30 hektare (ha). Hal ini berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) per 30 September 2023.
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, wilayah terdampak meliputi Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, Ngawi. Kebakaran ini dipastikan tidak menimbulkan korban jiwa, baik meninggal maupun luka-luka.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi, Prila Yuda Putra mengatakan, saat ini titik api kebakaran meluas. “Kali ini titik api muncul di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul dan Campur Rejo, Kecamatan Jogorogo, kawasan Gunung Gede area Gunung Lawu sisi utara Ngawi," katanya.
Menurut dia, titik api meluas ke petak 38, 39, 40, dan 41, Lawu utara, serta area hutan lepas blok Trincing (timur Ngudal). Sejauh ini, kata dia, kondisi api masih cukup besar. Bahkan, api terpantau bergerak ke arah utara atau mengarah ke puncak.
Guna memadamkan api, pihaknya telah menerjunkan 130 orang ke lokasi terbakar. Ratusan orang itu akan melakukan pemadaman dan membuat ilaran di sekitar lokasi titik api. Adapun kendala dalam pemadaman kondisi medan yang curam dan angin kencang.
Sementara itu, personel gabungan yang terlibat berasal dari BPBD Jatim Agen Bencana Provinsi Jatim dan Ngawi. Ada pula BPBD Kabupaten Ngawi, BPBD Magetan, TNI, dan Polri.
Juga terdapat bantuan dari Polhut, BKSDA, Damkar Kabupaten Ngawi, Perhutani KPH Ngawi, relawan dan masyarakat. Akibat peristiwa kebakaran yang meluas ini, Pemkab Ngawi menetapkan Status Tanggap Darurat kejadian bencana kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu selama 14 hari sampai 13 Oktober 2023.