Senin 02 Oct 2023 14:03 WIB

Megawati Bantah Prabowo-Ganjar, Gerindra: Beliau Ingin Kita Saling Hormati

Politikus Gerindra sebut Megawati ingin seluruh pihak saling menghormati pilihannya.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Politikus Gerindra sebut Megawati ingin seluruh pihak saling menghormati pilihannya.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Politikus Gerindra sebut Megawati ingin seluruh pihak saling menghormati pilihannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Habiburokhman merespons positif pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang membantah isu duet pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Megawati dinilai menghargai pilihan capres masing-masing. 

"Beliau (Megawati) menegaskan bahwa kedua belah pihak menghargai pilihan masing-masing soal pencapresan, berikut pasangannya," kata Habiburokhman ketika dihubungi wartawan, Senin (2/10/2023). 

Baca Juga

Menurut Habiburokhman, pernyataan Megawati itu merupakan wujud penghormatannya kepada Prabowo dan Partai Gerindra. Apalagi, Megawati tidak menyampaikan kalimat bertendensi negatif terhadap Gerindra ketika membantah isu duet tersebut. 

Adapun Prabowo dan Gerindra, kata dia, juga sangat menghormati Megawati. Menurut dia, perbedaan capres yang hendak diusung bukan alasan untuk terpecah belah karena kedua belah pihak sama-sama punya cita-cita menjadikan Indonesia negara maju. 

"Sikap Ibu Mega yang amat bijak ini menjadi tauladan kami, dan pastinya karena sikap ini situasi pemilu akan berlangsung damai dan guyup, serta terbebas dari polarisasi dan keterpecahan," ujar anggota DPR RI itu.

Sebelumnya, Megawati menyinggung munculnya isu duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo. Dalam pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di Jakarta, Ahad (1/10/2023), Megawati mengaku kebingungan munculnya wacana Ganjar jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Prabowo Subianto. 

"Saya sendiri sampai bingung lho, di media tiba-tiba dibilang gini, iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi (calon) presidennya, Pak Ganjar jadi (calon) wakil presidennya," tutur Megawati. 

Megawati mengaku dirinya sebagai Ketum PDIP, justru tidak mengetahui siapa yang pertama kali memunculkan isu Prabowo-Ganjar ini. "Aku terus di rumah melongo wae, iki yang ngomong iki sopo yo. Aku kok Ketua Umum, kok malah nggak ngerti, cobak wes ra sah didengerin," ujar dia. 

Ketum PDIP menganalogikan isu memasangkan Prabowo-Ganjar dengan laki-laki dan perempuan yang terpaksa dicocok-cocokkan dan dijodohkan. Ia melihat banyak pihak yang setuju dengan keterpaksaan tersebut. 

Sebagai catatan, PDIP telah resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres. Di sisi lain, Gerindra mengusung Prabowo sebagai calon RI1. Kendati begitu, kedua capres tersebut hingga kini belum punya sosok cawapres.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement