REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video Assistant Referees (VAR) telah ada di Liga Primer Inggris sejak awal musim 2019/2020. Sejak diberlakukan, VAR jauh dari kata sepi kontroversi. Sebab, sejumlah kesalahan sejak saat itu hingga sekarang masih terus terjadi.
Tidak ada teknologi yang bisa 100 persen akurat, terutama dalam kasus VAR ketika beberapa aturan permainan sangat bergantung pada interpretasi manusian. Dengan demikian, orang-orang yang bertanggung jawab atas teknologi ini telah membuat beberapa kesalahan besar selama bertahun-tahun.
Beikut 14 kesalahan yang dilakukan oleh VAR sehingga badan pengatur wasit sepak bola Inggris, PGMOL, harus mengeluarkan permintaan maaf secara resmi, dikutip dari Planet Football, Senin (2/10/2023)
Crystal Palace 3-1 Aston Villa (Agustus 2022)
Permintaan maaf pertama datang setelah Andy Madley memberikan penalti untuk handball terhadap Lucas Digne dari Aston Villa, setelah awalnya melambaikan tangan untuk melanjutkan permainan. Madley berubah pikiran setelah menyaksikan rekaman di monitor sisi lapangan yang kemudian dinilai sebagai sebuah kesalahan.
Chelsea 2-1 West Ham (September 2022)
The Hammers gagal mencetak gol penyeimbang di menit-menit akhir setelah Jarrod Bowen dihukum secara tidak tepat atas pelanggarannya terhadap kiper Chelsea, Edouard Mendy.
"Itu keputusan yang memalukan, benar-benar busuk dari salah satu wasit yang seharusnya elite," kata David Moyes kepada Sky Sports setelah pertandingan. "Tidak banyak yang bisa dikatakan tentang siapa pun yang mengirimnya dari VAR juga. Itu adalah keputusan yang sulit dipercaya terhadap kami."
Newcastle 0-0 Crystal Palace (September 2022)
Tyrick Mitchell dari Crystal Palace diselamatkan oleh VAR pada kesempatan ini setelah gol bunuh dirinya dianulir setelah pemain Newcastle Joe Willock secara keliru dianggap menghalangi Vicente Guaita.
Manchester United 3-1 Arsenal (September 2022)
Arsenal dapat menganggap diri mereka tidak beruntung dalam pertandingan ini setelah gol Gabriel Martinelli dianulir setelah VAR secara tidak tepat menganggap bahwa Martin Odegaard melakukan pelanggaran terhadap Christian Eriksen dalam situasi bola mati.
"Menurut saya, itu bukan pelanggaran," kata Odegaard kepada Sky Sports. "Wasit melihatnya dan melanjutkan permainan. Itu adalah tantangan yang lembut dan agar VAR bisa masuk, itu harus jelas dan nyata. Itu sudah sering dikatakan berkali-kali."