Senin 02 Oct 2023 18:41 WIB

Unik Bertema Indonesia, Kantor Ini Sukses Raih Rekor Muri

Ketika mulai memasuki lobi kantor, sudah kental akan ciri khas Nusantara.

Rep: Santi Sopia/ Red: Natalia Endah Hapsari
Beberapa area dengan ornamen khas Indonesia di kantor DANA di Jakarta, Senin (2/10/2023).
Foto: Republika/Santi Sopia
Beberapa area dengan ornamen khas Indonesia di kantor DANA di Jakarta, Senin (2/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kantor milik dompet digital Dana meraih penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) sebagai ‘Kantor dengan Tema Nuansa Indonesia Terbanyak’. Dana mengusung konsep kantor dengan 226 tema nuansa Indonesia yang terdiri atas 1.129 objek, perlengkapan, atau alat kantor khas Indonesia. 

Vince Iswara, CEO & Co-Founder Dana Indonesia mengatakan, elemen di berbagai area di kantor Dana yang berunsur keindahan alam serta kekayaan adat dan budaya Indonesia. Sejak awal, Dana mengusung konsep kantor dengan nuansa Indonesia modern, yang terinspirasi dari warisan alam maupun budaya Indonesia yang begitu kaya. “Kita ingin menekankan siapa kita dan untuk siapa pekerjaan kita, ya untuk Indonesia,” kata Vince di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Baca Juga

Ketika mulai memasuki lobi kantor, sudah kental akan ciri khas Nusantara. Di lantai 18, ada area yang dinamakan Stupa (komunal yang terinspirasi dari bentuk stupa Candi Borobudur).

Kemudian ada Area Tau Humba (sebutan untuk orang-orang di daerah Sumba, NTT), Area Toraja (area ruang masuk kerja, ruang diskusi, dan workspace lainnya yang menggunakan corak khas daerah Toraja, Sulawesi Selatan). 

Ada pula  Area Keraton (menyerupai Keraton Jogja yang terdiri dari ornamen Wayang Kulit dan Gebyok khas Jawa), Area Manggarai (area bermain dengan konsep bentuk rumah Wae Rebo, khas Manggarai, NTT), Area Sasak (area istirahat dengan corak khas budaya Lombok). Berikutnya, Area Dani (area ruang rapat dan galeri yang terinspirasi dari Suku Dani berasal dari Papua) dan lainnya.

Karyawan maupun pengunjung dapat melakukan rapat di berbagai area seperti Pasar Beringharjo, Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Sawah, dan lainnya. Bahkan, beberapa elemen dalam area ini juga dibentuk menyerupai alam Indonesia, salah satunya adalah Area Sawah dan Tau Humba yang secara langsung dibuat oleh teman-teman seniman buta warna. 

Agustina Samara, Chief People and Corporate Strategy Dana Indonesia mengatakan ketika ada batu-bata yang mungkin terukur nilainya, tetapi saat ditambahkan dengan sentuhan seni, maka menjadi tidak ternilai harganya. Dia juga menyebutkan ada pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam konsep kantor tersebut. “Kita punya tiga fungsi area, pemberdayaan wanita, UMKM dan bakti anak muda. Untuk UMKM, salah satunya jualan katering menggunakan UMKM,” kata Agustina.

Manajer senior Triyono menyebutkan pihaknya melihat hal ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak perushaan teknologi lainnya. Menurut dia, digitalisasi tentu penting, tetapi jangan sampai melupakan kearifan lokal. “Saya bilang kok bisa kepikiran, ada kantor dianggap keren tapi ini mengusung tema Indonesia diadaptasi ke ruang kerja, luar biasa,” ujar dia.

Menurutnya, saat ini semakin banyak generasi muda yang tampaknya tidak mengetahui seni kebudayaan Tanah Air. Namun dengan adanya inisiasi seperti ini, tentu menjadi inovasi dan inspirasi bagi banyak masyarakat. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement