REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penggunaan digitalisasi semakin meningkat dan telah menjadi kebutuhan. Di aplikasi Dana, tercatat peningkatan transaksi digital mencapai 200 persen lebih.
Agustina Samara, Chief People and Corporate Strategy Dana Indonesia mengatakan gaya hidup telah berubah, di mana masyarakat semakin membutuhkan transaksi nontunai. Perubahan perilaku konsumen tersebut mendukung percepatan digitalisais dalam mencapai Indonesia Emas.
“Dana sendiri punya visi mendukung literasi finansial, di mana instrumennya bisa pakai aplikasi, dari mulai A-Z ada, mau bayar parkir, pajak, pembelian pulsa termasuk investasi dan donasi,” kata Agustina dalam acara penyerahan Rekor Muri di kantor Dana, di Jakarta, Senin (2/10/2023).
Agustina melanjutkan saat ini Dana memiliki fitur-fitur menu yang paling mendukung. Itu seperti pembelian pulsa yang menjadi salah satu transaksi paling diminati pengguna.
Kemudian transaksi transfer, karena targertnya adalah UMKM non bank. Biasanya mereka membutuhkan transfer antar sesama, keluaraga di kampung dan lainnya agar menjadi lebih mudah.
Agustina juga menambahkan terkait tujuan Dana dalam memberikan literasi keuangan. Bukan berarti mendidik orang menggunakan promosi, tetapi justru mengedukasi tentang transaksi nontunai. Transaksi nontunai sudah menjadi penting, bukan lagi pilihan karena memberi banyak kemudahan.
''Misalnya transfer 10 kali dan kalau belanja-belanja, lebih agar senang dulu, tapi kalau sudah terbiasa tak perlu diskon lagi,” lanjut dia.
Sementara itu, Dana juga turut melihat perkembangan kecerdasan buatan (AI). Tentunya, menurut dia, AI sudah bukan lagi teknologi yang biasa tetapi memang akan semakin banyak diadaptasi di dunia teknologi.
Dalam penerapannya, Dana akan melihat perilaku konsumen. Misalnya, jika konsumen menyukai fitur transfer, maka akan diberikan promo-promo yang menyesuaikan dengan perilaku konsumen tersebut.