REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Konten Pandawara Group yang menyoroti tumpukan sampah di Pantai Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapat respons dari jajaran TNI dan pemerintah daerah setempat. Rencana aksi disiapkan untuk menangani sampah di kawasan pesisir itu.
Dalam unggahan di media sosialnya, Pandawara Group menyebut pantai di Sukabumi tersebut sebagai pantai terkotor nomor 4 di Indonesia. Pandawara Group merencanakan aksi bersih-bersih di kawasan pantai itu pada 6-7 Oktober 2023.
Kondisi Pantai Cibutun itu dibahas dalam rapat di Markas Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi pada Senin (2/10/2023). Rapat tersebut dipimpin Komandan Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Anjar Ari Wibowo dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman.
Rapat itu juga dihadiri kepala perangkat daerah, camat, kepala Desa Sangrawayang dan Loji, serta unsur perusahaan dari PLTU dan komunitas pegiat lingkungan.
Komandan Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Inf Anjar Ari Wibowo mengatakan, rapat itu membahas persiapan kegiatan karya bakti TNI, yang antara lain aksi bersih-bersih di Pantai Cibutun. Aksi bersih-bersih itu rencananya dilaksanakan pada 4-7 oktober 2023.
“Kegiatan karya bakti TNI bersih-bersih pantai ini merupakan rangkaian dari peringatan HUT TNI ke-78 tahun 2023,” kata Anjar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengapresiasi langkah Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi yang akan melaksanakan kegiatan bersih-bersih pantai. “Jajaran pemda akan mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Kodim,” ujarnya.
Ade berharap aksi bersih-bersih itu diikuti berbagai elemen masyarakat. Setelahnya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondisi pantai. “Kalau sudah bersih, akan berdampak pada peningkatan pariwisata yang ada di Sukabumi,” kata Ade.
Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan, setelah rapat di Markas Kodim, dilakukan peninjauan langsung ke Pantai Cibutun. Melihat kondisi di lapangan, kata dia, untuk kegiatan bersih-bersih nanti dibutuhkan sejumlah peralatan, termasuk alat berat.
“Kalau dilihat dari kondisi pantai sekarang ini, harus menerjunkan alat berat dan truk pengangkut sampah,” kata Herdy.
Herdy mengatakan, aksi bersih-bersih nanti akan melibatkan berbagai pihak, bukan hanya jajaran TNI dan pemkab. Rencananya dilibatkan juga jajaran Polri, sejumlah organisasi kemasyarakatan, komunitas masyarakat, pegiat lingkungan, juga warga lainnya dan pelajar.