Senin 02 Oct 2023 23:11 WIB

Nilai Plus Erick Thohir Jabat Ketua MES dan Menteri BUMN

Erick Thohir pimpin MES berdasarkan keputusan rapat anggota.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Erdy Nasrul
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Dok PNM
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periodik 2023-2025 dalam Musyawarah Nasional ke-VI MES yang diselenggarakan di Gedung Plaza Mandiri Jakarta, Ahad (1/1/2023) kemarin.

Penetapan Erick Thohir sebagai Ketua Umum MES melalui keputusan rapat sembilan anggota tim formatur yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI, KH. Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina PP MES.

Baca Juga

Pengamat ekonomi syariah dari Program Studi Bisnis Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ronald Rulindo mendorong agar Erick terus mendorong industri halal karena menjadi salah satu penghasil devisa yang terbesar. Posisi Erick sebagai Menteri BUMN pun menjadi nilai tambah tersendiri.

"Nah, ini BUMN banyak bisa terlibat. Seperti pariwisata ramah muslim. Kan ada holding perhotelan dan pariwisata BUMN tuh, itu belum kedengaran apa yang mereka lakukan terkait pariwisata ramah muslim walaupun harusnya fasilitasnya sudah mereka siapkan ya. Tapi gaung nya belum terasa. Sama hal nya di bidang lainnya. Belum terlihat keterlibatan BUMN secara aktif mempromosikan industri ini padahal kalau disinergikan dengan kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif, sektor ini memiliki potensi meraih devisa yang sangat besar," ujarnya kepada Republika, Senin (2/10/2023).

Perihal langkah ini, lanjut Ronald, sesungguhnya sudah dilakukan oleh Malaysia. Bahkan, negeri jiran tersebut sudah mengoptimalkan langkah yang ia jabarkan dan sudah sukses semenjak tahun 2000an. 

"Kita tinggal mencontoh saja sebenarnya," ucapnya.

Ia menambahkan, dari segi bisnis syariah di luar industri keuangan secara umum, sebenarnya masih belum tampak pergerakan. Padahal, merekalah yang nantinya akan menggunakan layanan keuangan syariah dan menggerakan industri halal.

" Harus ada yg jadi penggerak di bidang ini dan mungkin MES bisa. Tetapi bisnis-bisnis syariah tersebut harus didukung pendanaan dari venture capital karena sifatnya yg berupa start up," tuturnya. 

"Nah ,venture capital syariah belum ada yang terlihat kearah sana kecuali BTPN syariah ventura barangkali. Yang terlihat justru venture capital syariah memberikan pembiayan ke umkm. Kalau begitu apa bedanya dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro?," tambahnya. 

Sebelumnya, Erick menegaskan komitmennya untuk memperluas dan mempermudah aksesibilitas pengusaha daerah terhadap pendanaan dalam pengembangan usaha. Hal inilah yang akan ditawarkan MES untuk lima tahun ke depan. 

Erick juga mengajak semua pihak untuk bersama MES menghadirkan program-program kolaboratif yang dapat menguatkan peran ekonomi syariah dalam mewujudkan kesejahteraan umat, meningkatkan kualitas dan kapasitas usaha halal, dan mendorong ekosistem halal yang berdaya saing di tingkat global. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement