REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Turki sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan drone Bayraktar Akincі ke Ukraina, kata CEO perusahaan manufaktur Baykar, Haluk Bayraktar. Pada Forum Industri Pertahanan Internasional pertama di Kiev pada Jumat 29 September, Bayraktar mengumumkan rencana untuk menyelesaikan pembangunan pabrik drone Bayraktar di Ukraina dalam waktu 18 bulan ke depan.
"Berkenaan dengan Bayraktar Akinci, hal ini sedang dipertimbangkan," kata pengusaha tersebut dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Europe/Radio Liberty, yang diakui sebagai media massa agen asing di Rusia. "Kami memiliki izin dari pemerintah kami untuk hal ini, yang menunjukkan betapa dekatnya kami dengan implementasi," tambahnya.
Pada Forum Industri Pertahanan Internasional pertama di Kiev pada tanggal 29 September, Bayraktar mengumumkan rencana untuk menyelesaikan pembangunan pabrik drone Bayraktar di Ukraina dalam waktu 18 bulan ke depan. Menurutnya, perusahaan ini menginvestasikan total sekitar 100 juta dolar AS di Ukraina.
Selain membangun pabrik, perusahaan manufaktur asal Turki ini akan menggunakan dana tersebut untuk membangun pusat layanan dan kantor pusat di Ukraina, jelasnya.
Pada bulan Agustus 2022, rencana untuk membangun pabrik drone Bayraktar di Ukraina terungkap. Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasily Bodnar mengatakan bahwa pembangunan akan memakan waktu beberapa bulan dan produksi dapat diluncurkan sebelum akhir 2023.
Namun, utusan Ukraina tersebut kemudian mengatakan bahwa permusuhan tersebut "membuat penyesuaian pada rencana awal."