Selasa 03 Oct 2023 10:23 WIB

Turki Diam-Diam Pasok Ratusan Senjata ke Ukraina

Sekitar 600 senjata telah dikirim ke Ukraina dan kontrak baru telah ditandatangani

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Turki diketahui diam-diam mempersenjatai Ukraina sejak awal perang tahun lalu
Foto: EPA-EFE/ADAM VAUGHAN
Turki diketahui diam-diam mempersenjatai Ukraina sejak awal perang tahun lalu

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki memasok senapan mesin berat ke Ukraina. Menurut dua sumber yang mengetahui penjualan tersebut mengatakan kepada Middle East Eye, Ankara pun telah mengirimkan lebih dari 600 unit.

Ankara diketahui diam-diam mempersenjatai Kiev sejak awal perang tahun lalu. Pada tahap pertama ini, Ukraina memasok drone bersenjata, rudal berpemandu laser, alat pelindung diri, dan kendaraan lapis baja. Tapi baru-baru ini Turki mulai memasok model senapan mesin berat Canik M2. Senjata ini dapat digunakan oleh pasukan darat serta dikombinasikan dengan kendaraan lapis baja.

Baca Juga

Salah satu sumber mengatakan, beberapa kontrak telah ditandatangani dengan produsen senjata swasta Turki Canik pada Maret 2023. Sumber kedua mengatakan, lebih dari 600 unit telah dikirim ke Kiev untuk digunakan oleh beberapa badan, termasuk militer dan intelijen.

“Kesepakatan itu membayangkan jumlah yang dikirimkan jauh lebih besar dari 600, lebih banyak lagi yang akan dikirim dalam beberapa bulan mendatang,” kata sumber itu.

Seorang ahli yang berbasis di Ankara mengatakan, bahwa setiap senapan mesin diperkirakan dihargai antara 15 ribu hingga 20 ribu dolar AS sehingga nilai pengiriman saat ini di atas 10 juta dolar AS.

Blog pertahanan Armourer Bench melaporkan bulan lalu berdasarkan gambar yang tersedia untuk umum, bahwa dua model senapan mesin berat M2 buatan Turki diperkenalkan di Ukraina sejak April. “Pada April, Ukraina menerima kiriman senjata M2F ganda yang terlihat dipasang di truk pikap Nissan,” kata blog tersebut.

Mereka sudah terlihat di foto Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sedang memeriksa peralatan baru untuk layanan penjaga perbatasan Ukraina. Blog tersebut menambahkan, bahwa model M2F dikirimkan untuk menargetkan drone kecil yang semakin banyak digunakan oleh tentara Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

Salah satu sumber Ukraina yang berbicara tanpa menyebut nama mengatakan, bahwa senapan mesin tersebut dapat dipasang pada kendaraan lapis baja BMC Kirpi Turki, yang dikirim ke Ukraina tahun lalu. Armourer Bench memperkirakan lebih dari 200 Kirpi dikirim ke pasukan Ukraina.

Canik juga mengatakan di situs webnya, bahwa senapan mesin berat telah banyak digunakan pada kendaraan lapis baja dan ringan, kapal angkatan laut, serta oleh infanteri yang menggunakan tripod dalam peran anti-kendaraan dan anti-personil. “Kami sadar bahwa senapan mesin bukanlah pengubah permainan dalam perang melawan Rusia. Namun apakah itu menembak? Itu menembak. Jadi ini sangat membantu," ujarnya.

Sedangkan Iran dikabarkan telah memasok Rusia dengan ratusan amunisi murah jenis Shahed atau drone sekali pakai yang berisi bahan peledak. Armada ini digunakan Moskow untuk menyerang jaringan listrik Kiev. Teheran secara konsisten menyangkal menyediakan drone apa pun kepada Moskow sejak pecahnya perang.

Turki yang merupakan anggota NATO telah berhasil mempertahankan hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina selama perang dan tahun lalu membantu menjadi perantara pertukaran tahanan. Turki belum bergabung dengan sekutu baratnya dalam menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia, tetapi memasok senjata ke Ukraina dan menyerukan agar kedaulatannya dihormati.

Turki Targetkan Mandiri Industri Pertahanan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement