REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musyawarah Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah (Munas MES) VI, Sabtu (30/09), kembali mengukuhkan H. Erick Thohir sebagai Ketua Umum untuk masa jabatan 2023-2028 atau 1445-1450 Hijriyah.
Menanggapi hal ini, Ketua Pengembangan Ekonomi Islam MN KAHMI, Arief Rosyid Hasan, yang juga merupakan aktivis ekonomi dan keuangan syariah menyatakan terpilihnya Erick karena kapasitas dan kapabilitas dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia.
“Selamat kepada Bang H. Erick Thohir atas terpilihnya kembali menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES),” ujar Arief.
“Sudah sejak lama bicara ingin mamajukan ekonomi dan keuangan syariah, tapi tidak punya bank syariah yang besar. Baru di bawah kepemimpinan seorang Erick Thohir lah Indonesia memiliki BSI (Bank Syariah Indonesia) sebagai Bank syariah terbesar dengan aset Rp 314 triliun, peringkat nomor 6 diantara bank konvensional lain. Selain itu, BUMN bersama BPKH juga ikut terlibat menyelamatkan Bank Muamalat sebagai Bank Syariah pertama di Indonesia, yang artinya menyelamatkan aset umat,” tambah ARH, sapaannya.
Pria yang juga merupakan pelopor GERAKAN EMAS (Ekonomi Masjid) ini juga mengungkapkan testimoninya akan kepemimpinan Erick Thohir di MES. “Periode lalu saya berada dalam susunan kepengurusan MES, tepatnya sebagai Ketua Komite Pemuda PP MES. Dari kepemimpinan beliau, saya bisa menjadi saksi bahwa sosok Erick Thohir bukan hanya menunjukkan prestasi dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia, beliau ini memimpin MES dengan hati. Beliau sosok yang bertangan dingin dan berintegritas. Apapun yang dipercayakan kepada ET, selalu berhasil,” paparnya.
Adapun Munas VI yang bertajuk “Memperkuat Kontribusi Ekonomi dan Keuangan Syariah dalam perekonomian Indonesia” ini dihadiri Wakil Presiden RI KH.Ma’ruf Amin yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina PP MES.
Sementara itu dalam sambutannya, Erick mengatakan bahwa masih banyak hal harus dibenahi dan dikembangkan di kepengurusan MES. Erick merasa belum puas dengan kinerja saat ini karena banyak PR yang masih harus diselesaikan.
“Tentu ini juga ditujukan untuk diri saya sendiri,” kata Erick saat mengawali sambutannya. Kemajuan ekonomi Syariah di Indonesia memang masih perlu peningkatan. Hal ini mengingat perkembangannya yang cenderung lambat, walaupun tidak stagnan. Padahal, di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam dengan jumlah kelas menengah yang besar dan komitmen keislaman yang tinggi, peluang pengembangan ekonomi syariah disebut sangatlah terbuka.
“Rasanya memang kalau hanya satu periode kepengurusan saja, dengan waktu yang cukup singkat, sangat sulit untuk menyelesaikan kompleksitas permasalahan ekonomi syariah yang ada, seperti kata beliau, masih banyak PR yang harus dibenahi dan dikembangkan. Tentu, dengan terpilihnya kembali Pak Erick di periode kedua, melanjutkan kembali perjuangan kita dalam ekonomi syariah. Insya Allah Pak Erick tidak akan sendirian, kita coba gaungkan bersama, sebab ekonomi syariah ini milik bersama”, imbuh Arief yang juga merupakan Komisaris Independen BSI.
Arief mengatakan bahwa komitmen perjuangan ekonomi syariah terlihat jelas di bawah kepemimpinan Erick Thohir pada periode sebelumnya, geliat ekonomi syariah terus tumbuh, mulai dari masifnya penggalakan literasi keuangan dan ekonomi syariah, penguatan institusi ekonomi syariah, sampai yang paling fenomenal yaitu penggabungan tiga bank (Mandiri Syariah, BNI Syariah dan BRI Syariah) menjadi satu, yaitu Bank Syariah Indonesia.
“Selain ucapan selamat, kita juga mendoakan semoga di bawah kepemimpinan Pak Erick, terus lahir inovasi-inovasi terbarukan, agar ekonomi syariah terus melejit, karena Pak Erick memimpin dengan hati, insya Allah akan lahir juga hal-hal yang baik di hati,” tutur Arief.