Rabu 04 Oct 2023 04:05 WIB

Empat Doa Ketika Menghadapi Cuaca Panas Ekstrem

Rasulullah SAW memberi tuntunan kepada umatnya agar mendekatkan diri kepada Allah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (24/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca panas ekstrem yang melanda Indonesia beberapa waktu terakhir telah menyebabkan kekeringan di sejumlah wilayah. Itu membuat warga banyak yang kesulitan memperoleh air untuk kebutuhan sehari-hari atau pengairan persawahan.

Lalu apa yang harus dilakukan seorang Muslim dalam keadaan panas ekstrem seperti ini? Adakah doa yang diajarkan Rasulullah saat kondisi panas ekstrem melanda?

Baca Juga

Dalam kondisi panas ekstrem seperti ini, Rasulullah SAW memberikan tuntunan kepada umatnya agar mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampun kepadaNya, melaksanakan sholat Istisqa (sholat memohon diturunkannya hujan), serta berdoa agar Allah menurunkan hujan.

Maka, hendaknya seorang Muslim memperbanyak istighfar memohon ampun kepada Allah agar Allah memberikan rahmatNya dengan menurunkan hujan yang membawa keberkahan. Allah SWT berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

Artinya: Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,–sungguh Dia adalah Maha Pengampun–niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyakkan harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai," (Surat  Nuh ayat 10-12).

Lalu seperti apa doa ketika menghadapi cuaca panas? Ada beberapa doa ketika panas terik melanda yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya.

Doa Menghadapi Cuaca Panas Ekstrem

Pertama,

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ, اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ, مَالِكِ يَوْمِ اَلدِّينِ, لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ, اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَللَّهُ, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, أَنْتَ اَلْغَنِيُّ وَنَحْنُ اَلْفُقَرَاءُ, أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ, وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kau turunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan,” (HR Abu Dawud).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement