REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam suratnya bernomor 611/03698 menyampaikan permohonan agar pematian saluran Selokan Mataram ditunda. Berdasarkan rencana sebelumnya, aliran air di Selokan Mataram ditutup pada 1-31 Oktober 2023.
"Beberapa waktu lalu saya mengirimkan surat kepada Kemen PUPR berkaitan dengan rencana penutupan Selokan Mataram," kata Kustini dikutip dari akun Instagramnya @kustinisripurnomo, Selasa (3/10/2023).
Kustini meminta agar proses pembangunan yang dilakukan Kementerian PUPR dapat ditunda dulu hingga fenomena El Nino berakhir. Sebab menurutnya sebagian petani di Sleman Barat dan mayoritas di Sleman Timur mengandalkan aliran Selokan Mataram untuk mengairi lahan pertanian perikanan.
"Dan ada yang untuk kebutuhan sehari-hari," ucapnya.
Kustini menegaskan bahwa Pemkab Sleman terus berupaya agar sumber air untuk kebutuhan masyarakat dapat terus terpenuhi melalui berbagai bantuan seperti sumur bor, pompa air dan sebagainya.
Sebelumnya Ahli Madya Bidang Pelaksanaan Jaringan Air BBWSSO, Rr. Vicky Ariyanti menjelaskan bahwa pematian aliran air dilakukan selama satu bulan. Pematian saluran dilakukan untuk pembangunan bangunan ukur di saluran induk, pembuatan pintu air baru dan mengecek serta pemeliharaan dari Selokan Mataram.
"Estimasi pengerjaan untuk beton waktunya 28 hari. Nantinya kami akan usahakan penggunaan zat adiktif agar pengerjaannya cepat. Dan, perkiraan kami paling cepat 3 pekan," kata Vicky.