REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Senin (2/10/2023) lalu, merekomendasikan vaksin kedua melawan malaria untuk mencegah risiko bagi anak-anak. Vaksin malaria pertama RTS,S vaksin, telah direkomendasikan dua tahun sebelumnya.
“Hari ini, dengan senang hati saya mengumumkan WHO merekomendasikan vaksin kedua, yang disebut R21/Matrix-M, untuk mencegah malaria pada anak-anak yang berisiko terkena penyakit,” kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada konferensi pers di Jenewa, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (3/10/2023).
Tedros mengatakan uji coba menunjukkan vaksin itu "aman," dan pemantauan keamanan akan berlanjut saat vaksin diluncurkan. Dia menambahkan bahwa biaya vaksin akan berkisar antara 2-4 dolar AS (Rp 31 ribu-Rp 62 ribu) per dosis.
Rekomendasi ini didasarkan pada saran dari dua kelompok ahli, termasuk Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi (SAGE) dan Kelompok Penasihat Kebijakan Malaria, katanya, mencatat bahwa vaksin R21 menunjukkan dalam uji coba bahwa di daerah dengan penularan musiman, "itu mengurangi kasus simptomatik malaria sebesar 75 persen dalam 12 bulan setelah serangkaian vaksin tiga dosis."