Selasa 03 Oct 2023 14:08 WIB

Ibu Melahirkan Kerap Alami Baby Blues, Apa Bedanya dengan Depresi Pascamelahirkan? 

Depresi pascamelahirkan tergolong dalam penyakit atau gangguan kesehatan mental.

Rep: Desy Susilawati / Red: Friska Yolandha
Ibu kelelahan mengurus bayi. Terdapat perbedaan baby blues dan post partum syndrome atau depresi pasca melahirkan.
Foto: Freepik
Ibu kelelahan mengurus bayi. Terdapat perbedaan baby blues dan post partum syndrome atau depresi pasca melahirkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah melahirkan, banyak ibu mengalami baby blues. Tidak sedikit pula yang mengalami postpartum depression (PDD) atau depresi pascamelahirkan. 

Apa sebenarnya perbedaan keduanya?

Baca Juga

Dokter spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), dr Zulvia Oktanida Syarif, SpKJ, menjelaskan perbedaan pertama dari keduanya adalah normality-nya. Baby blues syndrome normal, suatu fenomena dari kumpulan gejala yang dialami oleh ibu yang baru saja melahirkan dan sifatnya alamiah, natural, normal, bukan gangguan. Sedangkan, PDD adalah suatu gangguan atau suatu penyakit yang tergolong dalam penyakit atau gangguan kesehatan mental.

"Jadi, secara normalty-nya sudah berbeda, yang satu normal yang satu penyakit," ujarnya dalam exclusive media interview, Senin (2/101/2023).

Oleh karena itu, pendekatannya juga akan berbeda. Menurut dia, ketika kita mengalami baby blues syndrome, pendekatan-pendekatan yang sifatnya dukungan sosial, psiko sosial itu mungkin cukup untuk ibu yang sedang mengalami baby blues syndrome

Akan tetapi ibu yang mengalami PDD, tidak cukup dengan dukungan-dukungan psikososial saja, tapi butuh terapi untuk pengobatan. Sama halnya ketika kita menghadapi penyakit lain, kita butuh pengobatan.

Terapinya seperti apa?

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement