REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU -- Pasangan Riska Andriyani dan Nur Meni nyaris menyumbang medali perunggu untuk kontingen Indonesia dari nomor kano 200 meter ganda putri Asian Games Hangzhou. Namun, Riska dan Nur harus puas finis di posisi keempat pada final yang berlangsung di Fuyang Water Sports Centre, dengan catatan waktu 48,347 detik. Mereka terpaut 4,051 detik dari pemenang yakni pasangan China Wenjun Lin dan Changwen Shuai.
Pasangan Wenjun/Changwen berhak atas medali emas setelah membukukan waktu tercepat 44,296 detik. Medali perak menjadi milik pasangan Kazakhstan Ulyana Kisseleva dan Margarita Torlopova dengan catatan waktu 46,627 detik, dan pasangan Uzbekistan Shokhsanam Sherzodova dan Nilufar Zokirova dengan catatan waktu 47,029 detik meraih perunggu.
Seusai lomba, Riska tidak dapat menutupi rasa kecewanya karena gagal menjadi pemenang. "Tidak ada (masalah apa-apa) sih, Mas. Belum rezeki saja. (Kami) sudah berjuang, sudah berusaha tapi ya balik-balik sama Allah finis keberapa tadi... Beda sedikit," jelas Riska dengan mata berkaca-kaca saat ditemui Antara di mixed zone.
Pada sesi pagi, Riska juga turun berlomba pada final nomor 200 meter tunggal. Namun di sesi tersebut, ia hanya mampu menempati posisi kesembilan dari sembilan peserta.
"Kami tuh all out saja sih sebenarnya. Sudah usaha kan. Yah mohon maaf belum bisa menyumbang medali untuk Indonesia dan semoga nanti buat teman-teman yang lagi berjuang juga bisa menyumbang medali untuk Indonesia," tambahnya.
Riska merupakan pemenang medali perak nomor 200 meter tunggal pada Asian Games 2018, sedangkan saat berpasangan dengan Nur pada Asian Games 2018 di nomor 200 meter ganda, mereka berhasil memenangi medali perunggu.
Pada Asian Games kali ini, cabang olahraga kano gagal mendapatkan satu medali pun.