REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Revitalisasi Taman Balekambang Solo direncanakan selesai dalam waktu dekat. Sejumlah bangunan pun masih dipertahankan di tempat yang lekat akan kesenian tradisi tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo Aryo Windyandoko mengatakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming telah meminta agar gedung seni tradisi tetap ada di objek wisata yang juga taman kota tersebut. Ia juga menjelaskan Balekambang sendiri adalah tempat berkegiatan seni tradisi seperti ketoprak dan pementasan Ramayana.
"Ini sedang kami lakukan tindakan lanjutan, (salah satu alternatif, Red.) untuk digunakan sebagai taman. Apakah semua bangunan dibongkar atau ada yang dipertahankan, ada bangunan khas di sana. Besok kami rapatkan," kata Aryo, Selasa (3/10/2023).
Selain itu, ketika ditanya soal rencana kerja sama pengembangan dengan menggandeng Jatim Park pihaknya mengatakan hal tersebut masih akan dibicarakan dulu.
"Saya harus lapor ke pak sekda untuk mulai mengatur soal rencana pengelolaan kedepannya. Sejauh ini belum ada hitam di atas putih, jadi baru pembicaraan saja," katanya.
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun luas area Taman Balekambang menjadi 12,5 hektare. Di mana didalamnya ada sejumlah fasilitas penunjang mulai dari Java Innovation Center, gedung pertunjukan atau gedung ketoprak, Wisma Seni Balekambang, Pendopo Kedatangan, Area Bale Tirtayasa, Taman Gastronomi, dan flying bridge atau jembatan untuk pejalan kaki.
Sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Balekambang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo Sumeh mengatakan, revitalisasi tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2023 ini. "Dari laporan terakhir, hingga pekan lalu sudah sekitar 60 persen. Insya Allah November bisa selesai, kalau target akhirnya kan di Desember 2023," katanya.
Di sisi lain, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat membagikan sebuah foto salah satu sudut taman atau infrastruktur yang ada di dalam Taman Balekambang. Meski demikian, ia belum ingin membocorkan nama bangunan baru tersebut dan peruntukannya ke depan. "Nanti saja, yang pasti tidak mengubah konsep awal," kata Gibran.