Rabu 04 Oct 2023 05:05 WIB

UIKA Fokus Cari Korban Dugaan Pelecehan Seksual

Hingga saat ini sang korban belum juga melapor ke kampus maupun ke satgas.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar konferensi pers terkait penanganan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kampus tersebut, Senin (2/10/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menggelar konferensi pers terkait penanganan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di kampus tersebut, Senin (2/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor saat ini tengah fokus mencari identitas mahasiswi yang diduga menjadi korban dugaan pelecehan seksual oknum dosen di kampus tersebut. Pihak kampus telah memanggil beberapa nama mahasiswa/i yang merupakan mahasiswa bimbingan skripsi oknum dosen tersebut.

Kepala Bagian Humas UIKA Bogor, Nurdin Al-Azies, mengatakan, pihak kampus melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), menyasar mahasiswa/i bimbingan skripsi oknum dosen itu lantaran berpotensi untuk bertemu langsung. Namun, yang menjadi permasalahan ialah sang korban belum juga melapor ke kampus maupun ke satgas.

“Kami masih menunggu dan sampai detik ini belum ada. Kalau korbannya sudah ada kan kita tinggal minta alat bukti, semua clear (jelas), beres. Kita bisa selesaikan,” kata Nurdin kepada Republika, Selasa (3/10/2023).

Padahal, kata dia, pihak kampus telah melakukan sosialisasi agar korban bisa melapor melalui portal manapun yang disediakan. Di samping itu, pihaknya telah meminta data ke prodi untuk mengidentifikasi nama-nama mahasiswa/i yang jadi bimbingan oknum dosen berinisial MDR itu. Baik yang sudah selesai masa bimbingan, maupun yang sedang berlangsung.

“Kami sudah memanggil beberapa nama dan sekarang masih jalan tim untuk mencari data dan fakta. Di samping mahasiswa, kami juga memanggil beberapa dosen yang mungkin mendapat informasi terkait hal ini,” jelasnya.

Tak hanya memeriksa para mahasiswa/i, Nurdin mengatakan, UIKA Bogor juga mengerahkan tim IT internal untuk mencari tahu siapa orang yang mengoperasikan akun TikTok @mahasiswiuika. Sebab, akun yang diduga milik korban itu pertama kali mengunggah beberapa video, yang menyampaikan aksi dugaan pelecehan seksual oleh oknum dosen tersebut.

“Betul-betul (tim IT menelusuri pemilik akun TikTok @mahasiwiuika). Kita juga sedang dilakukan. Iya ada internal, kita punya tim IT,” ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan mahasiwi UIKA Bogor diduga menjadi korban dugaan pelecehan seksual, oleh seorang oknum dosen di kampus tersebut. Kasus ini sudah diketahui pihak kampus UIKA, yang akan segera memanggil oknum dosen yang bersangkutan.

Mulanya dugaan pelecehan seksual diungkap melalui media sosial TikTok @mahasiswiuika. Dalam video berdurasi 24 detik itu, pengunggah yang diduga korban mengaku mendapatkan pelecehan seksual dari oknum dosen UIKA Fakultas Agama Islam berinisial MDR.

Dalam video, pengunggah memerinci tindakan tak terpuji apa saja yang dilakukan seorang tenaga pengajar kepada mahasiswi itu. Mulai dari video call, hingga meminta korban mengirim foto tanpa busana. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement