Selasa 03 Oct 2023 21:44 WIB

Opsi Tempat Relokasi Pedagang Pasar Leuwiliang Bogor Dikaji

Perumda Pasar mempertimbangkan aspirasi dari pedagang terdampak kebakaran.

Rep: Antara/Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
Pedagang mencari barang yang masih bisa diselamatkan pascakebakaran di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/9/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Pedagang mencari barang yang masih bisa diselamatkan pascakebakaran di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, berencana merelokasi sementara pedagang Pasar Leuwiliang yang terdampak kebakaran. Tempat relokasi masih dikaji.

Kebakaran melanda area Pasar Leuwiliang pada Rabu (27/9/2023) malam. Dikabarkan ada sekitar 1.231 pedagang yang terdampak kebakaran.

Baca Juga

Direktur Umum Perumda Pasar Tohaga Kabupaten Bogor Dadun S Abdurrazaq mengatakan, pihaknya sudah mengkaji salah satu opsi tempat untuk relokasi atau tempat penampungan sementara (TPS) pedagang.

Tempat yang dikaji di sekitar terminal. “Terminal itu memang kemarin menjadi salah satu opsi untuk TPS. Tapi, ketika ditinjau dan diukur, tidak bisa menampung semua,” kata Dadun di Bogor, Selasa (3/10/2023).

Selain itu, menurut Dadun, ada aspirasi dari para pedagang yang tidak menginginkan direlokasi ke tempat di sekitar terminal itu. Pasalnya, lokasinya disebut terbilang jauh dari Pasar Leuwiliang.

Menurut Dadun, ada opsi lainnya. Ia mengatakan, Perumda Pasar Tohaga mengkaji beberapa ruang kosong di Pasar Leuwiliang untuk dijadikan TPS.

“Hasil dalam rapat, opsi yang berkembang adalah di sekitaran pasar terbakar, menggunakan jalan-jalan yang ada di lingkungan pasar, jalan, dan trotoar dalam pasar,” kata Dadun.

Bupati Bogor Iwan Setiawan sebelumnya mengatakan, untuk penanganan jangka pendek, Pemkab Bogor akan merelokasi pedagang terdampak kebakaran. Tempat untuk berjualan sementara ini akan disiapkan. “Pemerintah hadir di sini untuk mengambil langkah strategis. Masyarakat kembali ada harapan, bisa kembali berjualan,” kata Iwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement