REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD – Pemerintah Pakistan telah memerintahkan semua imigran ilegal, termasuk 1,7 juta warga Afghanistan, untuk segera angkat kaki dari negara tersebut. Keputusan itu diambil setelah terungkap bahwa 14 dari 24 serangan bom bunuh diri yang dialami Pakistan sepanjang tahun ini dilakukan atau melibatkan warga Afganistan.
“Kami telah memberi mereka batas waktu 1 November,” ujar Menteri Dalam Negeri Pakistan Sarfaz Bugti dalam sebuah konferensi pers di Islamabad, Selasa (3/10/2023).
Dia mengungkapkan, terdapat 4,4 juta pengungsi Afganistan yang tinggal di Pakistan. Namun, sekitar 1,73 juta di antaranya tak memiliki dokumen resmi untuk tinggal. Oleh sebab itu mereka harus hengkang. Keputusan pengusiran diperkuat karena para warga Afghanistan terlibat dalam berbagai serangan teror di Pakistan.
“Ada dua pendapat bahwa kami diserang dari dalam Afganistan dan warga negara Afghanistan terlibat dalam serangan terhadap kami. Kami punya bukti,” kata Bugti.
Sementara itu, terkait imigran ilegal non-Afganistan lainnya, Bugti memerintahkan mereka untuk keluar dari Pakistan secara sukarela atau bakal menghadapi pengusiran paksa jika melewati tenggat 1 November mendatang. Pemerintah Pakistan bakal menyita properti para imigran gelap yang tidak mau meninggalkan negara itu pada tanggal 1 November. Satuan tugas khusus akan bertindak terhadap properti yang dibuat secara ilegal di seluruh negeri.
Pada Jumat (28/9/2023) pekan lalu, sebuah Masjid Mastung, Balochistan, Pakistan, menjadi target serangan bom bunuh diri. Serangan itu dilancarkan ketika umat Muslim di sana tengah merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Sedikitnya 59 orang tewas dalam insiden itu. Menurut Sarfaz Bugti, salah satu pelaku pengeboman adalah warga Afghanistan.
Selama ini Pakistan kerap terlibat konfrontasi dengan kelompok militan Islam di wilayah pegunungan terjal di sepanjang perbatasan Afganistan. Pakistan menuduh kelompok militan tersebut melatih para anggotanya dan merencanakan serangan di Pakistan. Afganistan telah membantah tuduhan tersebut. Menurut Kabul, isu keamanan Pakistan adalah isu dalam negeri.