REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoygu, mengatakan pada Selasa (3/10/2023), pemerintah tidak memiliki rencana untuk melakukan mobilisasi tambahan. Dia mengeklaim, kekuatan pasukan militer Rusia saat ini cukup untuk melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina.
"Angkatan bersenjata Rusia memiliki cukup prajurit untuk melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina," kata Shoygu pada pertemuan di Moskow dikutip dari Anadolu Agency.
Menurut Shoygu, lebih dari 335 ribu orang telah secara sukarela bergabung dengan tentara Rusia sejak awal tahun ini. Bahkan dia menyatakan, per September lebih dari 50 ribu warga menandatangani kontrak untuk bergabung.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya memerintahkan mobilisasi parsial terhadap 300 ribu tentara cadangan pada September tahun lalu. Mobilisasi ini menyebabkan ratusan ribu pemuda meninggalkan Rusia karena menghindari perintah untuk bergabung dalam pasukan yang akan dikirim ke garis depan untuk perang di Ukraina.