REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kejahatan kebencian anti-Kristen yang dilakukan oleh pemukim Israel terus meningkat. Insiden pemukim Yahudi yang meludahi jamaah Kristen di Yerusalem semakin intensif.
Serangan terhadap umat Kristen meningkat selama akhir pekan di awal hari raya Yahudi Sukkot, ketika puluhan ribu pemukim ilegal Israel berbaris memasuki Yerusalem. Sikap tercela pemukim Yahudi itu memicu peningkatan kebencian agama terhadap umat Kristen dan Muslim.
Video pemukim Israel meludahi jamaah Kristen tanpa alasan diunggah di media sosial. Gereja-gereja di Yerusalem juga mengonfirmasi bahwa, jumlah serangan terhadap umat Kristen terus meningkat. Patriark Latin Yerusalem, Pierbattista Pizzaballa mengatakan, rasisme anti-Kristen yang dilakukan Israel bukanlah hal baru.
"Namun, kami merasa bahwa belakangan ini hal tersebut menjadi lebih umum. Ini terkait dengan kelompok dan gerakan ultra-Ortodoks dan agama-Zionis. Kehadiran kelompok-kelompok ini di Kota Tua (Yerusalem) lebih besar dibandingkan masa lalu. Tidak ada keraguan bahwa ada para rabi yang menyetujui atau bahkan mendorongnya," ujar Pizzaballa, dilaporkan Middle East Monitor, Selasa (3/9/2023).