REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — CEO Microsoft, Satya Nadella memberikan kesaksian dalam sidang antimonopoli terkait dengan perusahaan induk Google, Alphabet, Senin (2/10/2023) waktu AS. Departemen Kehakiman AS telah menuduh Google menyalahgunakan dominasi mesin pencarinya untuk membatasi persaingan dan inovasi yang mengorbankan konsumen. Nadella menyatakan bahwa dominasi Google disebabkan oleh praktik-praktik tidak adil, yang pada gilirannya merugikan program saingan Microsoft, Bing.
Nadella memberikan kesaksian di Washington, DC, di mana dia memaparkan bagaimana Google menjadi mesin pencari yang dominan. Dia menyoroti perjanjian yang menjadikan Google sebagai browser default di ponsel pintar dan komputer, sebagai salah satu alasan utama. Dia menepis ide bahwa kecerdasan buatan atau mesin pencari khusus, seperti Amazon atau media sosial, telah mengubah pasar tempat Microsoft bersaing dengan Google.
Menurut Nadella, pengguna memiliki sedikit opsi untuk mengganti browser web default di perangkat mereka. "Kami adalah salah satu alternatif tetapi kami tidak default,” kata Nadella, dilansir Japan Today, Rabu (4/10/2023).
Pemimpin tim hukum Google, John Schmidtlein juga menanyakan kepada Nadella tentang kasus di mana pengguna beralih dari Bing ke Google, meskipun Bing adalah mesin pencari default di perangkat mereka.