Rabu 04 Oct 2023 13:19 WIB

JK Sampaikan Dunia Sekarang Penuh Keprihatinan dan Cuaca Sangat Panas

Banyak contoh sederhana seperti bagaimana manusia menghemat air.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Anggota Majelis Hukama Muslimin (MHM) asal Indonesia Profesor Quraish Shihab, Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK), Sekretaris Jenderal MHM Konselor Mohamed Abdelsalam, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Anggota Komite Eksekutif MHM TGB M Zainul Majdi saat membuka Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara 2023 yang diselenggarakan MHM di Jakarta, Rabu (4/10/2023)
Foto: Dok Kemenag
Anggota Majelis Hukama Muslimin (MHM) asal Indonesia Profesor Quraish Shihab, Mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla (JK), Sekretaris Jenderal MHM Konselor Mohamed Abdelsalam, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Anggota Komite Eksekutif MHM TGB M Zainul Majdi saat membuka Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara 2023 yang diselenggarakan MHM di Jakarta, Rabu (4/10/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dalam pidatonya menyampaikan dunia sekarang penuh keprihatinan.

"Hari ini kita di sini pakai AC sehingga tidak terasa panas tapi di luar kalau siang hari bisa (panasnya) 35 sampai 36 Celsius. Ini jarang terjadi dalam pengalaman di Indonesia. Dulu panas hanya di padang pasir, sekarang di Indonesia sangat panas," kata JK dalam Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Asia Tenggara 2023 yang diselenggarakan Majelis Hukama Muslimin (MHM) di The Ritz-Carlton Hotel, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga

JK menyampaikan biasanya banjir hanya terjadi di negara tropis, sekarang terjadi di Amerika dan Eropa. Biasanya kebakaran hutan hanya terjadi di negara-negara khatulistiwa, seperti Indonesia, wilayah Amazon, dan sebagainya, sekarang Eropa dan Kanada juga kebakaran hutan.

JK menegaskan, akibatnya adalah kehidupan terpengaruh, makanan berkurang, produksi beras di Asia berkurang. Sehingga banyak orang harus berhemat. Ekonomi tentu akan sangat terdampak. 

Soal pemanasan global, JK menyampaikan sudah banyak pertemuan di dunia atau di PBB. Agama juga mengajarkan menjaga bumi. 

"Islam mengajarkan kita tidak sembarangan menebang pohon, tadi digambarkan pohon begitu banyak rusak contohnya, itu berarti melanggar ketentuan agama. Jadi dalam menjalankan apa yang kita bicarakan hari ini sama dengan menegakkan ajaran agama yang kita yakini masing-masing, tidak ada agama yang mengajarkan merusak alam," ujar JK.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement