REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sih Hono (67) warga Kampung Joyosudiran RT 01 RW 12, Pasar Kliwon, Solo, Jateng, hanya bisa pasrah setelah rumah yang ditinggali puluhan tahun ludes usai kejadian kebakaran di gudang rongsok pada Selasa (3/10/2023) sore.
Setelah kejadian tersebut, Hono mengaku terus berjaga di sekitar lokasi rumahnya. Ia juga mengaku tak dapat tidur lantaran peristiwa itu. "Waktu kejadian lagi pergi. Yang tahu anak saya, semalam tidak bisa tidur," katanya ketika ditemui awak media, Rabu (4/10/2023).
Tatapan kosong tercermin dari matanya sambil mengawasi rumahnya. Di mana rumahnya tampak gosong dengan atap yang telah ambruk dengan garis polisi melintang di depannya.
"Saya di sini mengawasi aja, kalau ada yang lihat-lihat mengambil barang kan saya bisa jaga-jaga," katanya dengan suara serak.
Hono mengaku sempat menyaksikan langsung saat rumahnya terbakar. Namun, ia tak diperbolehkan mendekat oleh anaknya. Ia pun memasrahkan nasibnya. "Ya pas itu melihat api membakar rumah, namanya musibah ya pasrah, ndak sedih pasrah," katanya.
Pihaknya juga mengaku tak sempat menyelamatkan barang dan surat berharga. Ia mengatakan kini anaknya tinggal di pengungsian bersama istrinya.
“Handphone anak saya saja juga ketinggalan. Ada kulkas, kompor, surat-surat terbakar. Anak saya nggak bolehin saya masuk. Sementara anak di pengungsian di Kelurahan Pasar Kliwon, nanti bisa di rumah anak nomor dua,” ujar dia.
Seperti diketahui, kejadian kebakaran tersebut diketahui pada Selasa sekitar pukul 17.00 WIB. Kebakaran bermula dari gudang rosok dan merembet rumah warga yang jaraknya tak jauh dari sana.