REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kekalahan, 2-3, dari Galatasaray di laga kedua penyisihan Grup A, Rabu (4/10/2023) dini hari WIB, menandai rekor buruk Manchester United (MU) di pentas Liga Champions. Untuk pertama kali di sepanjang partisipasi di arena Liga Champions, Man United menelan kekalahan beruntun di dua laga awal penyisihan grup.
Kekalahan, 2-3, dari Galatasaray di Stadion Old Trafford melengkapi kekalahan, 3-4, Man United dari Bayern Muenchen di laga pembuka penyisihan Grup A, dua pekan lalu. Tidak hanya itu, kekalahan dari Galatasaray itu juga memperburuk rekor Iblis Merah saban kali tampil di Stadion Old Trafford.
Bruno Fernandes dan kawan-kawan menelan kekalahan beruntun di dua laga kandang terakhir di semua ajang. Sebelum menjamu Galatasaray, Man United dipermalukan Crystal Palace, 0-1, pada pekan ketujuh Liga Primer Inggris, akhir pekan lalu. Pun dengan catatan minor penampilan Iblis Merah pada awal musim ini.
Man United tercatat telah menelan enam kekalahan dari 10 penampilan di semua ajang. Catatan penampilan ini menjadi torehan penampilan Man United terburuk pada awal musim sejak musim 1986/1987. Catatan penampilan ini membuat MU terdampar di peringkat kesepuluh klasemen sementara Liga Primer Inggris dan menjadi juru kunci di klasemen sementara Grup A Liga Champions.
Keterpurukan Man United ini pun mulai memicu adanya tekanan terhadap pelatih asal Belanda, Erik ten Hag. Pelatih yang tengah melakoni musim kedua sebagai juru taktik MU itu dinilai mulai kesulitan untuk bisa mencari solusi atas keterpurukan Iblis Merah pada awal musim ini.