REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada berbagai macam gangguan atau penyakit yang mungkin dialami oleh bayi. Salah satunya adalah hip dysplasia atau biasa dikenal dengan istilah bayi lepas panggul.
Apa saja gejala gangguan ini dan bagaimana mengatasinya?
Konsultan Orthopedi Anak Eka Hospital BSD, dr Patar Parmonangan Oppusunggu menjelaskan bayi lepas panggul adalah gangguan pada panggul yang menyebabkan sendi panggul yang berbentuk seperti soket tidak memegang bagian bola tulang paha atas sepenuhnya.
Ia mengatakan terkadang sulit bagi orangtua untuk melihat gejala hip dysplasia pada si kecil. Ini karena kebanyakan kasus developmental dysplasia tidak menyebabkan sakit pada mereka.
Oleh sebab itu sebagai orangtua, orangtua harus lebih waspada akan gejala-gejala dari hip dysplasia pada si kecil.
Beberapa gejala yang bisa diwaspadai yaitu sendi panggul mengeluarkan bunyi ketika digerakan, panjang kaki kanan dan kaki kiri yang berbeda, adanya keterbatasan rentang gerak pada salah satu sendi panggul serta anak terlihat pincang ketika sudah mulai bisa berjalan.
Apakah hip dysplasia bisa sembuh?
Hip dysplasia dapat ditangani dengan metode pengobatan dan terapi yang benar dari dokter spesialis ortopedi pediatri. Dokter dapat melakukan pemeriksaan awal dengan melakukan imaging test atau pencitraan dengan beberapa metode, seperti ultrasound dan sinar-X.
Penggunaan tes tersebut ditujukan untuk melihat posisi sendi panggul sehingga dokter bisa menentukan metode penanganan yang tepat dan apakah operasi perlu dilakukan. Penanganan hip dysplasia sendiri juga bervariasi berdasarkan dari umur, kondisi, dan tingkat keparahan tulang.
"Dalam beberapa kasus, ada bayi yang bisa sembuh dengan sendirinya hanya dengan penyesuaian perawatan dan gaya hidup," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (4/10/2023).
Namun, ada beberapa kasus si kecil membutuhkan penanganan....