REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyampaikan ketersediaan stok beras selalu menjadi perhatian pemerintah. Hingga akhir tahun, stok diperkirakan masih ada 1,2 juta ton.
"Kalau produksi kurang, pasti Bapak Presiden (Joko Widodo) minta Bulog untuk tambah stok beras, karena pemerintah itu menjamin ketersediaan bagi masyarakat secara luas. Sampai akhir tahun, stok aman, prediksi kita masih ada 1,2 juta ton," ujar Budi di Pasar Induk Beras Cipinang, Rabu (4/10/2023).
Hingga saat ini stok beras yang ada di Bulog mencapai 1,7 juta ton, yang terdiri atas Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,67 juta ton dan stok komersial sekitar 69 ribu ton.
Sementara penyaluran beras juga telah mencapai angka 1,7 juta ton yang digunakan antara lain realisasi SPHP sebanyak 799 ribu ton, bantuan pangan tahap pertama sebesar 640 ribu ton, dan bantuan pangan beras tahap kedua yang saat ini terus digenjot dengan realisasi terakhir telah mencapai 98,5 persen untuk bulan pertama sebesar 197 ribu ton.
Berdasarkan amatan BPS, kondisi neraca beras bulanan pada tiga bulan akhir tahun 2023 dalam kondisi defisit sehingga diperlukan penguatan stok CBP untuk menguatkan stok CBP melalui percepatan realisasi pengadaan dari luar negeri.