Rabu 04 Oct 2023 18:27 WIB

Sebut Pantai di Sukabumi Terkotor Keempat, Ini Klarifikasi Pandawara Group

Pandawara umumkan jadwal bersih-bersih pantai di Sukabumi pada 6-7 Oktober 2023.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pandawara Group berada di Pantai Sukaraja, Bandar Lampung. Aksi Pandawara mengajak para volunteer untuk ikut bersih-bersih pantai mendapat perhatian publik.
Foto: Instagram/@pandawaragroup
Pandawara Group berada di Pantai Sukaraja, Bandar Lampung. Aksi Pandawara mengajak para volunteer untuk ikut bersih-bersih pantai mendapat perhatian publik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandawara Group, sekelompok pemuda yang kerap memberdayakan masyarakat untuk pembersihan lingkungan, memberikan klarifikasi terkait polemik yang beredar. Belakangan, banyak beredar informasi bahwa Pandawara "lancang" hendak melakukan bersih-bersih di salah satu pantai di Sukabumi.

Sekitar sepekan lalu, Pandawara Group mengunggah video yang mengimbau warga setempat serta siapa pun yang peduli lingkungan untuk ikut membersihkan sebuah pantai. Lokasi pantai itu berada di Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Baca Juga

Pada unggahannya, Pandawara menyebut pantai itu sebagai pantai terkotor keempat. Lantas, Pandawara mengumumkan jadwal bersih-bersih pada 6-7 Oktober 2023. Namun, hal itu mendapat protes dari pihak pemerintah desa serta pengurus karang taruna yang menyebut Pandawara belum mendapat izin.

Pada Selasa (3/10/2023), Pandawara memberikan klarifikasi terkait kabar yang banyak beredar. Tim Pandawara menyebut bahwa sebelum membuat konten ajakan bersih-bersih, mereka sudah bertandang ke pihak yang memiliki kewenangan di daerah tersebut.

"Kami ingin meluruskan bahwa pada Jumat, 29 September 2023, kami telah datang dan mendapat izin, serta telah berkoordinasi dengan aparatur desa setempat dan daerah Kabupaten Sukabumi, terkait rencana pembersihan pantai ini," kata Pandawara.

Pandawara meminta maaf apabila ada tingkah laku atau perkataan mereka yang kurang berkenan di hati warga setempat atau siapa pun. Menurut Pandawara, kondisi pantai yang kotor sebaiknya tidak dijadikan ajang provokasi atau saling menyalahkan.

Niat, maksud, dan tujuan Pandawara hanya membersihkan dan mengurangi tumpukan sampah yang ada di pantai tersebut. Bagaimana pun, terjadinya pencemaran lingkungan merupakan masalah serius yang perlu diatasi oleh seluruh masyarakat Indonesia, di daerah mana pun.

Ada pun istilah pantai terkotor keempat disebut Pandawara sebagai pantai temuan keempat dengan kondisi pantai yang benar-benar darurat dan harus segera ditangani. Pandawara pun mengatakan bahwa sejak temuan pantai pertama, mereka tidak pernah menyudutkan atau menyalahkan pihak mana pun.

Selain itu, Pandawara tidak pernah mengeklaim kebersihan pantai tertentu sebagai hasil jerih payah mereka. Semua pantai yang berhasil dikurangi sampahnya selalu disebut Pandawara sebagai hasil kolaborasi antara instansi terkait serta masyarakat yang ikut berpartisipasi.

"Apa yang kami lakukan selama ini hanya untuk menyadarkan dan menginformasikan yang bersifat mengkritik. Kritik yang bertujuan membangunkan dan menggugah kesadaran seluruh masyarakat," tutur Pandawara. Dengan adanya berbagai pemberitaan, Pandawara tetap akan melaksanakan bersih-bersih di Pantai Cibutun sesuai waktu yang dijadwalkan, pada 6-7 Oktober 2023.

Bersih-bersih pantai terkotor pertama oleh Pandawara bersama instansi terkait dan masyarakat berlangsung di Pantai Labuan di Desa Teluk, Pandeglang, Provinsi Banten. Pantai terkotor kedua berada di Pantai Jalan Ikan Selar di Bandar Lampung. Ketiga adalah Pantai Kesenden di Cirebon, Jawa Barat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement