REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Sebanyak 50 mahasiswa relawan Universitas Tidar (Untidar) Magelang, Jawa Tengah, mengikuti pelatihan bahasa isyarat. Kegiatan ini diselenggarakan Sentra Layanan Disabilitas (SLD) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untidar.
Koordinator SLD LPPM Untidar Magelang Siti Afidatul Khatijah mengatakan pelatihan ini bekerja sama dengan Pusat Layanan Disabilitas Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Berdasarkan pendataan tim SLD, sekitar 10 mahasiswa Untidar mengalami gangguan pendengaran dan bicara. Oleh karena itu, penting bagi sesama teman mahasiswa untuk mempelajari dan mengetahui bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi yang efektif.
"Dengan adanya relawan mahasiswa dari setiap fakultas, diharapkan Untidar menjadi lingkungan kampus yang inklusif bagi teman-teman disabilitas," katanya.
Rektor Untidar Sugiyarto mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut. Sebagai salah sentra layanan yang eksis di Untidar, kegiatan ini bukti bahwa Untidar peduli kepada seluruh anggota masyarakat.
"Semoga SLD meluas, tidak hanya menjadi sentra layanan namun menjadi pusat studi dan layanan. Kepercayaan masyarakat terhadap Untidar semakin meningkat, oleh karena itu Untidar bertanggung jawab untuk mengembangkan pelayanan bagi masyarakat luas," kata dia.
Kepala LPPM Untidar Eny Boedi Orbawati berharap, melalui kegiatan ini para mahasiswa relawan semakin membantu dan dapat memberikan dampak kepada teman-teman disabilitas di Untidar maupun masyarakat di lingkup Kota Magelang dan Kabupaten Magelang.