REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendapat kepercayaan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga ketersediaan pasokan beras bagi masyarakat. Karena itu, Erick memimpin bersama sejumlah pejabat meninjau operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
Erick mengaku telah mendapatkan mandat langsung dari Presiden Jokowi untuk dapat menjaga ketersediaan pasokan beras bagi masyarakat. Hal itu agar tidak terjadi kenaikan harga pangan yang melonjak signifikan, karena pasokan beras berkurang.
"Beberapa minggu ini kami ditugaskan Bapak Presiden (Jokowi) untuk memastikan stok beras itu aman," kata Erick di PIBC, Jakarta Timur, Rabu (04/10/2023).
Dia menyampaikan, sekarang ini, terdapat 1,7 juta ton persediaan beras untuk seluruh masyarakat Tanah Air. Hal tersebut masih dalam tahapan pemenuhan dari target ketersediaan sebesar 2 juta ton beras pada November 2023.
Untuk itu, Erick terus mengupayakan dalam pemenuhan target yang dibutuhkan demi menjaga stabilitas ketersediaan stok beras. Dengan begitu, sambung dia, sampai akhir tahun nanti, kebutuhan beras untuk masyarakat aman serta terjaga tidak ada lonjakan harga.
"Di Bulog ini ada 1,7 juta ton. Bulan Nobember nanti dua juta ton dan hari ini di Cipinang sudan 31 ribu, targetnya 35 ribu dari Bapak Presiden," ucap Erick.
Dia menyebutkan, untuk pasokan di PIBC, pemerintah akan terus bersinergi dengan pihak terkait dan seluruh elemen masyarakat untuk dapat segera dipenuhi. "Jadi masih ada kurang 4.000 lagi kita harus dorong terus. Karena kita harus pastikan inflasi terus di bawah 2 persen," terang Erick.
Dia menyebutkan, langkah konkret itu dilakukan hanya demi mengutamakan kepentingan masyarakat luas. Terutama, agar bisa membuat kesejahteraan hidup masyarakat dapat terus terjaga dengan baik untuk ke depannya.
"Supaya kebutuhan hidup masyarakat bisa lebih stabil dan insya Allah dengan niat baik ini harus kita kerja sama antara kita semua dan tentu masyarakat. Kita cari solusi kerja sama, bukan ngomong-ngomong tapi tidak ada solusi," kata Erick.