REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Utusan dari 27 negara anggota Uni Eropa bertemu di Brussels pada hari Rabu (4/10/2023) dengan harapan dapat mengatasi pertikaian antara Roma dan Berlin, mengenai kapal-kapal bantuan untuk menyelesaikan kesepakatan soal pembagian tugas dalam mengelola para pengungsi dan imigran.
Para utusan bertemu untuk membahas perjanjian yang telah diubah dari kesepakatan tentatif yang diusulkan oleh Spanyol, yang telah memimpin perundingan Uni Eropa hingga akhir tahun, kata beberapa sumber.
Pertemuan ini merupakan kesempatan terakhir untuk mengakhiri semua tawaran kesepakatan yang ada. Sebelum 27 pemimpin negara blok tersebut bertemu di Granada, Spanyol, pada hari Kamis (5/10/2023) dan Jumat (6/10/2023).
Pertemuan para pemimpin Uni Eropa nanti itu, akan membahas gelombang migrasi yang tak bisa diprediksi ke daratan Eropa. Di tengah meningkatnya kedatangan migran di Mediterania, termasuk ke pulau Lampedusa, Italia.
Perselisihan mengenai organisasi masyarakat yang menjemput orang-orang di laut, dianggap perwakilan negara ini, menghalangi kesepakatan di antara para menteri terkait migrasi Uni Eropa, sebagaimana dibahas minggu lalu. Namun blok negara Eropa masih ingin menyelesaikannya sebelum pemilihan umum penting di Jerman, Polandia dan pemungutan suara parlemen Eropa pada tahun 2024.
Negara-negara seperti Polandia dan Hungaria tetap menentang keras untuk menampung orang-orang yang datang dari Timur Tengah dan Afrika. Namun ke-27 negara Eropa lain, masih bisa mendapatkan persetujuan dari anggota mayoritas yang tidak bisa ditolak oleh kedua negara tadi.