REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengimbau anggota masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan agar tidak terdampak cuaca panas terik yang bisa mengganggu kesehatan. “Peningkatan suhu ini akan sangat berdampak kepada kesehatan manusia,” kata Dicky, Rabu (4/10/2023).
Dicky mengatakan, cuaca panas terik yang saat ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia merupakan imbas dari fenomena El Nino yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun depan. Fenomena itu juga diperkirakan akan semakin meningkatkan suhu bumi yang diprediksi mencapai satu setengah derajat secara global.
Oleh karena itu, masyarakat harus benar-benar membatasi aktivitas saat berada di luar ruangan dan tidak terlalu lama berada di bawah terik matahari untuk menghindari gangguan kesehatan.
“Kalau terlalu lama, bisa menyebabkan dehidrasi, bahkan bisa mengalami heatstroke,” kata Dicky.