Rabu 04 Oct 2023 22:59 WIB

Amandel pada Anak, Apakah Harus Dioperasi? Ini Penjelasan BRIN

Sebelum tindakan, pastikan amandel diobservasi dulu agar pengobatan optimal.

Anak amandel dan radang tenggorokan (ilustrasi).
Foto: Republika/Amin madani
Anak amandel dan radang tenggorokan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Harimat Hendarwan mengatakan, observasi dalam penanganan amandel dibutuhkan supaya pengobatan kepada anak berjalan optimal. 

"Harus dilihat dulu pembengkakannya sehingga nanti bisa dilihat apakah masih bisa diterapi atau diangkat," kata Harimat di Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan pengobatan amandel dapat melalui dua cara, yakni cara konservatif dengan memberikan antibiotik dan obat-obatan, serta operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi) apabila kondisi sudah parah.

Kata Harimat, cara mencegah amandel dengan menjaga kebersihan tubuh, seperti mengajarkan kepada anak rutin mencuci tangan serta menghindari berbagi alat makan atau minuman dengan orang lain.

Selain itu, meminum banyak air putih serta rutin mengonsumsi makanan yang kaya probiotik dapat membantu mencegah peradangan amandel.

Ia mewanti-wanti orang tua, peradangan pada tonsil palatina (amandel) yang berulang dapat berpengaruh terhadap kecerdasan anak. "Kalau berulang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pada akhirnya memengaruhi kecerdasan," kata dia.

Amandel salah satu bagian tubuh yang berfungsi sebagai sistem pertahanan untuk melindungi dari virus dan bakteri. Namun, katanya, apabila terjadi infeksi, amandel akan membengkak sehingga penderita sulit menelan.

Harimat menyebutkan gejala lain amandel yang akan menghampiri penderita, yakni demam, tenggorokan sakit, warna amandel kemerahan, dehidrasi, nafas berbau tak sedap, pembesaran area kelenjar getah bening, serta merasa lemas dan lelah. Apabila sudah parah, ucapnya, amandel dapat menyebabkan gangguan pernafasan serta jantung.

Harimat mengatakan sakit tenggorokan dan susah menelan karena amandel menyebabkan anak enggan mengonsumsi makanan dan obat-obatan.

Padahal, kata dia, ketika tubuh sakit membutuhkan asupan gizi agar segera pulih. Kondisi tersebut jika berlangsung cukup lama akan memengaruhi tumbuh kembang dan kecerdasan anak.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement