REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Kasus kebakaran lahan terjadi di sejumlah daerah wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada musim kemarau ini. Ada beberapa kasus kebakaran lahan yang diduga dipicu aktivitas pembakaran.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin meminta dilakukan penindakan tegas terhadap oknum yang dengan sengaja melakukan pembakaran lahan atau melakukan kelalaian, sehingga memicu kebakaran.
“Pasti ada tindakan tegas. Saya sudah koordinasi Kapolda (Kepala Polda Jabar) dengan Pangdam III (Panglima Kodam III/Siliwangi) turut mengawasi. Bergerak bersama dengan BPBD,” kata Bey, Selasa (3/10/2023).
Bey mengarahkan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengawasi juga potensi kebakaran lahan. Selain itu, melakukan upaya mitigasi untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan, termasuk yang diakibatkan kelalaian oknum masyarakat. “Kita pantau semua,” katanya.
Selain persoalan kebakaran lahan, pada musim kemarau ini juga terjadi kekeringan di wilayah Jabar. Dampak kekeringan, warga di sejumlah daerah kesulitan mendapatkan air bersih.
Terkait hal itu, Bey mengatakan, Pemprov Jabar melalui BPBD sudah menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah daerah terdampak kekeringan. Bantuan yang disalurkan disebut mencapai sekitar 11 juta liter. “Sudah sebelas juta lebih untuk pengiriman air bersih ke beberapa daerah,” ujar Bey.